Program Studi (Prodi) Seni Kriya Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) menyelenggarakan Seminar Nasional. Acara tersebut dibuka oleh Rektor ISBI Aceh, Dr. Ir. Mirza Irwansyah, MBA, MLA, pada Senin 2 November 2020 melalui aplikasi Zoom Meeting. Beliau mengatakan Kriya merupakan seni fenomenal, Sebelum musik dan film berkembang dengan pesat, seni kriya terlebih dahulu ada di berbagai budaya masyarakat seluruh dunia.
Baca juga : Program Studi Seni Rupa Murni Jalani Visitasi Akreditasi Secara online Dari BAN-PT.
3 (Tiga) Pemateri dalam kegiatan tersebut adalah Dr. I Wayan Sudana, S.Sn., M.Sn berasal dari Universitas Gorontalo, Dr. Fajar Ciptandi, S.Ds., M.Ds berasal dari Universitas Telkom, dan Ranelis, S. Sn., M.Sn berasal dari ISI padangpanjang. Sedangkan 4 Pemakalah yaitu Hendhy Nansha berasal dari ITB dengan judul makalah The Cakil : Mobil Hot Rod yang Terinspirasi dari Tokoh Pewayangan Buto Cakil, Adi Wirasta berasal dari ISI Solo dengan judul makalah eksistensi kerajinan logam di tumang cepogo boyolalo, Yanes Koyari berasal dari ISI Solo dengan judul Bentuk dan Makna Ornamen Finugane Pada Alat Musik Tifa di Suku Onate Papua dan terakhir Diah Natarina dari ITB dengan judul keterkaitan Perilaku Swafoto Terhadap Landmark Gunung Kidul di Kawasan Gunung Sewu.
Baca juga : ISBI Aceh Terima Bantuan 2 Wastafel dari Telkom Aceh
Ketua Program Studi Seni Kriya Miftahun Naufa, M.Sn mengucapkan terima kasih kepada pemateri, pemakala dan seluruh peserta seminar yang telah hadir dalam acara Seminar nasional daring Seni Kriya, Dalam era industry 4.0 yang serba dengan teknologi ini, bagaimanakah seni kriya dapat berkreasi dan berinovasi agar dapat terus berkembang kedepannya ?Seminar ini mencoba untuk mencawab pertanyaan tersebut melalui materi-materi yang akan diberikan oleh narasumber yang berpengalaman dalam seni kriya di Indonesia.