BANDA ACEH, isbiaceh.ac.id – Rektor ISBI Aceh, Prof Dr Wildan MPd mengajak kaum muda/mileneal optimis dan terlibat aktif membangun peradaban Aceh yang lebih baik ke depan dalam kegiatan Kongres Peradaban Aceh (KPA) II yang akan dilaksanakan pada 6-8 Mei 2024 di kampus ISBI Aceh Kota Jantho.
Hal itu disampaikan Prof Wildan pada diskusi Kongres Peradaban Aceh II dalam perspektif komunitas kreatif dan kelompok muda yang diadakan oleh Komunitas Aceh Bergerak, Selasa 5 Maret 2024 di Banda Aceh.
Rektor menambahkan kita semua harus optimis, hadir sebagai solusi dan konstruktif dalam berfikir dan bertindak dengan cara memberikan solusi terbaik.
“Mari kita mengambil peran masing-masing, baik kita sebagai pemuda, masyarakat pada umumny, budayawan, seniman, akademisi, pemerintah dan stakeholder lainnya dalam memajukan dan melestarikan peradaban Aceh, “pungkasnya.
Sebelumnya Ketua komunitas Aceh Bergerak, Eva, berharap acara ini dapat menerangkan lebih jauh tentang Kongres Peradaban Aceh kepada anak-anak muda sebagai kalangan bonus demografi yang tinggi.
Sementara itu sebagai pemantik acara, Fauzan Santa menyampaikan dalam kehidupan, ada dinamika yang cepat, ada yang lambat, alhamdulillah KPA I telah dilaksanakan pada Tahun 2015 dan alhamdulillah kini KPA II telah di depan mata.
“Kita berharap, ada rekomendasi dari Kongres, terkhusus Kongres pertama yang fokus ISBI, alhamdulillah hasil nyata prodi bahasa Aceh, “katanya.
“Kita berharap semua punya orientasi yang sama di tengah kegalauan kehidupan,
Sesungguhnya, dari pertemuan hari ini, kita dapat melihat ragam pendapat kaum muda di Aceh dan dapat direspon demi lahirnya satu gagasan tentang Aceh yang lebih baik, “harapnya.
Dalam diskusi juga disampaikan untuk melibatkan pelaksana Kongres 1 dan berharap Kongres dua dapat menjadi ruang dalam membangun peradaban Aceh yang lebih nyata.
Dalam kesempatan itu Humas ISBI Aceh, Ichsan MSn yang juga selaku OC KPA II mengucapkan terima kasih atas kegiatan yang diadakan komunitas Aceh Bergerak dalam mendukung suksesnya event itu.
Pengisi acara, Prof Wildan, ketua panitia Kongres, sekretaris dan tim panitia lainnya juga tim Aceh Bergerak serta pemuda mileneal.[*]