KOTA JANTHO, isbiaceh.ac.id – ISBI Aceh menggelar Pelatihan Menulis Cerpen untuk yang pertama kali di Jantho, Selasa 7 Mei 2024. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Program Studi Kajian Sastra dan Budaya di Aula Serbaguna Gp Jantho Makmur.
Workshop yang diikuti oleh 50 orang peserta dari SMA/SMK di Aceh merupakan rangkaian acara dari Kongres Peradaban Aceh II yang dilaksanakan oleh ISBI Aceh, 6-8 Mei 2024.
Ketua Panitia kegiatan ini mengatakan bahwa sudah saatnya ISBI Aceh, khususnya Prodi Kajian Sastra dan Budaya mengambil peran dalam mendorong generasi muda untuk menulis.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi sarana diskusi ide penulisan antara siswa SMA/K di Aceh, khususnya yang berada di Aceh Besar untuk melahirkan karya sastra seperti Cerpen. Anak muda saat ini perlu menuangkan idenya ke dalam tulisan sejak dini agar dapat dikenal oleh banyak pihak melalui tulisan, salah satunya cerita pendek,” ungkapnya saat memberikan sambutan.
Workshop ini mengundang dua narasumber yang ahli di dunia sastra, khususnya penulisan cerita pendek. Putra Hidayatullah, penulis Kebun Jagal terbitan Gramedia Pustaka Utama, 2024 merupakan narasumber pertama.
Ia merupakan penulis Aceh yang saat ini merupakan dosen di UIN Ar-Raniry. Selain sebagai penulis dan dosen, ia juga merupakan kurator di berbagai pameran yang diadakan baik di Aceh dan di Jakarta sejak tahun 2015.
Dalam workshop ini, ia memberikan materi tentang bagaimana mengeksplorasi ide dan mengeksekusinya. Ia menjelaskan tentang sumber ide dan bagaimana memperoleh ide dalam menulis fiksi.
Materi kedua disampaikan oleh Irhan Nurdin. Perempuan kelahiran Idi rayek ini telah malang melintang di dunia kepenulisan. Ia merupakan seorang jurnalis, editor, cerpenis dan penulis naskah. Ia telah menekuni dunia literasi sejak tahun 2006 sebagai blogger hingga saat ini. Kepakarannya dibuktikan dengan lahirnya antologi Rihon dan beberapa prosa lainnya yang dapat dibaca di ihansunrise.com.
Penulis yang telah berkali-kali menerima penghargaan dan meraih berbagai juara menulis cerita fiksi dan jurnalistik ini membawakan materi ‘Teknik Swasunting Cerita Pendek’. Ia menjelaskan dengan fasih kepada peserta tentang pentingnya memiliki keterampilan teknis dalam menyunting naskah secara mandiri.
Dalam materinya, ia menjelaskan dengan interaktif bagaimana proses swasunting yang dilakukan secara mendiri, mulai dari membaca ulang, mengecek struktur cerita hingga sampai pada revisi dan peninjauan akhir.
Koordinator Program Studi Kajian Sastra dan Budaya ISBI Aceh, Muhammad Fadli Muslimin, M.A. menyampaikan sukacitanya atas terselenggaranya kegiatan penulisan Cerpen yang pertama di Aceh besar, khususnya di Jantho.
“Ia benar sekali. Workshop Penulisan Cerpen ini menjadi yang pertama dilakukan oleh ISBI Aceh. Selama 10 tahun terakhir, pelatihan serupa belum pernah dilakukan.
Alhamdulillah, tahun ini ISBI Aceh melalui prodi Kajian Sastra dan Budaya dapat menyelenggarakan kegiatan ini dengan baik bersamaan dengan penyelenggaraan Kongres Peradaban Aceh II, 6-8 Mei 2024.”
Ia juga menyampaikan bahwa kegiatan pelatihan di bidang sastra dan budaya akan semakin gencar dilakukan di Aceh. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan dan menguatkan potensi literasi dari generasi muda dan melahirkan talenta-talenta baru di bidang penulisan sastra dan budaya.[*]