BANDA ACEH, 01 Maret 2018. Lembaga Kajian MPR RI dan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh mengadakan Focus Grup Discussion (FGD) di Hermes Palace Hotel Banda Aceh, Kamis 1 Maret 2018. dengan tema “Karakter Dan Muatan Budaya Politik Bangsa”.
Dalam acara FGD tersebut menghadirkan 3 orang pemateri: Rektor Uin Ar- Raniry, Banda Aceh, Prof. Farid Wajdi Ibrahim MA, Rektor ISBI Aceh, Dr. Mirza Irwansyah, MBA, MLA dan Prof. Darwis A Sulaiman.
Pimpinan dan Anggota Lembaga Kajian MPR RI yang hadir: Dr. Ahmad Farhan Hamid, MS, Dr. Ir Arif Budimanta, M.Sc, Prof. Dr. Syamsul Bahri, KH. Amidhan, Drs. H. Otong Abdurahman, dan H.M. Sholeh Amin, SH., M.H.
Sedangkan pembahas adala FGD Tersebut 20 orang terdiri dari Akademisi, Budayawan, Unsur Pemerintahan, Tokoh Masyarakat dan Seniman yaitu: Prof. Yusni Sabi, Ph.D, Nab Bahany, As, Barlian AW, Drs. Yusri Yusuf, M.Pd, Dr. Wildan, M.Pd, Dr. Samsul Bahri, M.Pd, Dr.T.M. Jamil, M.Si, Dr. Rusli Yusuf, M.Pd, Drs.Mawardi Umar, M.Hum, Syera Fauzya Lestari, M.Sn, Ampuh Devayan, Syamsudin (Ayah Panton), Dr. Bahrun, M.Pd , Dr. Saiful, S.Pd., M.Si, Maisarah, S.Pd.I., MA, Ahmad Syai, S.Pd., M.Si, Dedy Afriadi, M.Sn, Drs. Jailani Ahmad, MM, Dr. M. Adli Abdullah, SH. MCL, Dr. Silahuddin, MA,
Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim MA dalam paparannya pemaparannya menjelaskan tentang karakter politik yang sekarang ini berkembang di masyarakat sekarang ini.
“Penguatan karakter dapat diajukan dengan media pendidikan, yang mana pendidikan politik bertujuan membentuk warga negara yang cerdas dan baik,” ungkap Prof. Farid Wajidi.
Selama ini, kata Farid banyak partai politik yang memaparkan kezaliman dan beragam hal yang tidak baik, menurut nya pemimpin yang baik itu sangat dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia sekarang ini. Dalam hal itu dirinya mencontohkan seperti banyak terjadi selama ini dalam hal korupsi.
“Wate di Laot sama pakat, wate di darat ka laen cerita, (Waktu ingin menuju kesuksesan sama-sama, tapi waktu sudah terangkat sudah lupa janji waktu dulu,” kata Farid dalam istilah bahasa Aceh, dihadapan para peserta FGD.
Sementara itu, Rektor ISBI Aceh, Dr. Mirza Irwansyah, MBA, MLA dalam kesempatan itu juga menjelaskan Indonesia Merupakan sebuah Negara kesatuan yang memiliki keanekaragaman, baik dari suku, ras, agama serta adat istiadat. Seni budaya menjadi sebuah media untuk menyatukan segala keanekaragaman tersebut.
“Seni dan Budaya ini, menurut saya bisa menjadi pemersatu dan pemikat diantara semuanya,” sebut Rektor ISBI Aceh.
Dalam hal ini, beliau mengajak kepada seluruh elemen untuk menjaga dan membangun seni budaya Indonesia. Bangsa Indonesia dapat disatukan oleh seni budaya yang dimiliki.
“Seni Budaya memiliki Peran dalam membangun karakter bangsa karena menyangkut nilaí -nilaí yang melandasí sebuah tatanan kehidupan masyarakat, jika nílaí-nílaí budaya telah mengakar kuat sebagai sendi di dalam kehidupan.” sebut Mirza
“Krísís karakter generasí muda yang tidak punya prinsip dan integrítas adalah indíkasí kegagalan pembangunan kebudayaan. Peran seni budaya dalam membangun dan memajukan bangsa adalah membentuk karakter dan moral bangsa,” tambah Rektor ISBI Aceh
Menurutnya, Melalu peran seni budaya menjadi upaya untuk memperbaikí, menanamkan perilaku cinta tanah air yang mencakup nílai-nilai budaya, potensi, kemampuan, bakat dan pikiran bangsa Indonesia yang berdasarkan nilai Pancasíla dan UUD 1945 serta Bhíneka Tunggal Ika.