Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh melaksanakan wisuda ke-4 pada Kamis (5/10/2023) pagi di lantai 2 Ruang Seni Pertunjukan Gedung Utama ISBI Aceh di Kota Jantho, Aceh Besar.
Sidang Senat Terbuka dalam rangka wisuda ini dibuka oleh Ketua Senat ISBI Aceh, Nadra Manalu MSn.
Wisuda ini juga dihadiri Datuk Dr Siti Zainon Ismail, seorang Prof Adjung Universiti Putera Malaysia yang mempunyai predikat sebagai Sasterawan Negara Ke-14.
Siti Zainon Ismail hadir ke Aceh karena Jumat (6/10/2023) besok ia dipercaya Senat ISBI bertindak sebagai ‘dies reader’ (pembaca orasi ilmiah) pada puncak peringatan Dies Natalis Ke-9 ISBI Aceh.
Pada wisuda kali ini 44 lulusan diwisuda. Terdiri atas 22 orang lulusan Jurusan Seni Pertunjukan, 5 orang lulusan 22 Prodi Karawitan, 16 orang dari Program Studi (Prodi) Seni Tari, dan 1 orang dari Prodi Seni Teater.
Sedangkan dari Jurusan Seni Rupa dan Desain yang diwisuda juga 22 orang. Terdiri atas lulusan Prodi Seni Rupa Murni 3 orang, Prodi Kriya Seni 9 orang, dan Prodi Desain Komunikasi Visual 10 orang.
Rektor ISBI Aceh, Prof Dr Wildan MPd menyebutkan bahwa pada wisuda kali ini empat orang lulus dengan predikat ‘pujian’ (cum laude).
Mereka adalah Arlina Sari (Prodi Seni Karawitan) dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) 3,61, masa studi 3 tahun 10 bulan; Maya Juwita (Prodi Desain Komunikasi Visual) IPK 3,57, masa studi 4 tahun; dan Bulan Raudatun Nisa (Prodi Desain Komunikasi Visual) dengan IPK 3,56, masa studi 4 tahun.
Wisudawan yang lulus dengan predikat ‘sangat memuaskan’ berjumlah 34 orang dan 6 orang lulus dengan predikat ‘memuaskan’.
Dalam sambutanya, Rektor ISBI Aceh menyampaikan empat hal. Pertama, berisi nasihat kepada para wisudawan agar menjadi manusia yang bermanfaat dan mampu mengharumkan nama Kampus ISBI Aceh.
Kedua, para wisudawan hendaklah selalu menghormati orang tua dengan bersyukur dan membuat orang tua bahagia, serta berusaha menjadi kebanggaan keluarga.
Ketiga, para wisudawan diminta rektor selalu menjunjung tinggi ilmu yang telah dimiliki, bersikap arif dalam setiap langkah dan ucapan, serta selalu rendah hati.
Di bagian terakhir wejangannya, Rektor ISBI Aceh memotivasi seluruh wisudawan untuk terbang sejauh mungkin dalam menggapai cita-cita dengan terus menggaungkan nama almamater mereka, ISBI Aceh.
Pada kesempatan itu, Rektor Wildan juga membacakan beberapa pesan dan kesan dari wisudawan yang kesemuanya merasa sangat terkesan dan akan menjadi kenangan indah selama belajar di Kampus ISBI Aceh.
Salah satu pesan yang dibacakan rektor adalah sang wisudawan berharap agar ISBI Aceh ke depan dapat menjadi ‘role model’ bagi perguruan tinggi seni di Indonesia.
Rektor menutup sambutannya dengan pantun jenaka yang menghibur para wisudawan dan undangan.
Selain menjabat Rektor di ISBI Aceh, Profesor Wildan juga merupakan Guru Besar Bahasa dan Sastra Indonesia di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Berpantun dan membedah novel ataupun roman termasuk salah satu hobinya yang menonjol. (*)