ISBI Aceh telah beroperasi selama lebih dari 8 tahun sebagai satu-satunya perguruan tinggi negeri seni di Aceh. Perguruan tinggi ini terus berinovasi untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan lulusannya agar siap untuk dipekerjakan.
Tidak hanya melatih lulusan untuk kebutuhan kerja, ISBI Aceh juga berusaha mengembangkan nilai-nilai karakter yang mencerminkan keluhuran, kebangsaan, dan kebudayaan agar lulusannya dapat memainkan peran penting dalam memajukan kehidupan masyarakat di era globalisasi.
Setelah prodi Bahasa Aceh dan prodi Kajian Sastra dan Budaya telah disetujui oleh Kementerian untuk berdiri di ISBI Aceh, sekarang ISBI sedang mempersiapkan dokumen untuk mendirikan prodi Bahasa Mandarin.
Menurut Ichsan, Kepala Humas ISBI Aceh, prodi Bahasa Mandarin menjadi prioritas utama dalam rencana pengembangan ISBI Aceh. Ini sejalan dengan arahan Rektor ISBI Aceh, Dr Wildan, untuk memenuhi kebutuhan lulusan yang dapat bekerja tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional.
Jika prodi Bahasa Mandarin berdiri di ISBI Aceh, ini akan menjadi prodi Bahasa Mandarin pertama di Aceh. Ini merupakan sebuah kebutuhan penting untuk memperluas jaringan pendidikan dan peluang kerja di tingkat internasional, sehingga Aceh dapat menjadi provinsi yang lebih maju.
Selain itu, ISBI juga sedang memperjuangkan pendirian prodi Desain Interior, yang saat ini sudah memasuki tahap terakhir dalam proses pengurusannya. Semoga dalam waktu dekat, hasilnya dapat memuaskan semua pihak.
Kita berharap dengan lahirnya prodi Bahasa Mandarin di ISBI Aceh, lulusan dari perguruan tinggi ini akan memiliki peluang yang lebih luas untuk bekerja di tingkat internasional dan membantu memajukan Aceh ke arah yang lebih maju dan berkembang.