seni Archives - Institut Seni Budaya Indonesia Aceh https://isbiaceh.ac.id/tag/seni/ Selamat Datang di Institut Seni Budaya Indonesia Aceh - isbiaceh.ac.id Mon, 13 Mar 2023 07:23:24 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.5 https://isbiaceh.ac.id/wp-content/uploads/2021/05/Institut_Seni_Budaya_Indonesia_Aceh-50x50.png seni Archives - Institut Seni Budaya Indonesia Aceh https://isbiaceh.ac.id/tag/seni/ 32 32 ISBI Aceh Siap Dukung Kebijakan Pemkab Aceh Besar di Bidang Seni dan Budaya: Membangun Kampung Budaya untuk Peningkatan SDM https://isbiaceh.ac.id/isbi-aceh-siap-dukung-kebijakan-pemkab-aceh-besar-di-bidang-seni-dan-budaya-membangun-kampung-budaya-untuk-peningkatan-sdm/ Mon, 13 Mar 2023 07:19:08 +0000 https://isbiaceh.ac.id/?p=11203 Rektor ISBI Aceh, Dr Wildan MPd, telah menyatakan kesiapan lembaganya untuk mendukung kebijakan apapun yang dibuat oleh pemerintah Kabupaten Aceh Besar, terutama di bidang seni dan budaya. Ia menyampaikan pesan tersebut saat menghadiri Musrenbang Kabupaten Aceh Besar, pada hari Senin, 13 Maret 2023 di SKB Kota Jantho. “Semoga dengan semakin banyaknya mahasiswa ISBI tahun ini,… Read More »ISBI Aceh Siap Dukung Kebijakan Pemkab Aceh Besar di Bidang Seni dan Budaya: Membangun Kampung Budaya untuk Peningkatan SDM

The post ISBI Aceh Siap Dukung Kebijakan Pemkab Aceh Besar di Bidang Seni dan Budaya: Membangun Kampung Budaya untuk Peningkatan SDM appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
Rektor ISBI Aceh, Dr Wildan MPd, telah menyatakan kesiapan lembaganya untuk mendukung kebijakan apapun yang dibuat oleh pemerintah Kabupaten Aceh Besar, terutama di bidang seni dan budaya. Ia menyampaikan pesan tersebut saat menghadiri Musrenbang Kabupaten Aceh Besar, pada hari Senin, 13 Maret 2023 di SKB Kota Jantho.

“Semoga dengan semakin banyaknya mahasiswa ISBI tahun ini, akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kota Jantho dan meningkatkan SDM di Kabupaten Aceh Besar,” tambahnya.

Wildan juga menyebutkan bahwa ISBI akan membangun Kampung Budaya di Aceh Besar, yang sejalan dengan pembangunan Kota Jantho yang bertekad untuk meningkatkan SDM. Hal ini dikarenakan keberadaan Kampung Budaya dianggap memberikan ruang bagi pertumbuhan karakter anak bangsa seiring dengan budaya yang maju.

Musrenbang Pemkab Aceh Besar diresmikan oleh Pj Bupati Aceh Besar yang didampingi oleh Ketua DPRK Kabupaten Aceh, Iskandar Ali SPd MSi. Acara ini mengusung tema meningkatkan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung penyelenggaraan pemilu serentak dan peningkatan syariat Islam.

Sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri Seni di Aceh yang berpusat di Kota Jantho Kabupaten Aceh Besar, keberadaan ISBI Aceh tentu akan selalu bersinergi dalam membangun Aceh Besar yang lebih baik.

The post ISBI Aceh Siap Dukung Kebijakan Pemkab Aceh Besar di Bidang Seni dan Budaya: Membangun Kampung Budaya untuk Peningkatan SDM appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
ISBI Aceh Akan Membangun Kampung Budaya di Jantho untuk Mewarnai Kehidupan Budaya di Aceh https://isbiaceh.ac.id/isbi-aceh-akan-membangun-kampung-budaya-di-jantho-untuk-mewarnai-kehidupan-budaya-di-aceh/ Fri, 03 Mar 2023 04:33:26 +0000 https://isbiaceh.ac.id/?p=11168 Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) – Aceh, di bawah kepemimpinan Dr Wildan, M.Pd, berencana membangun kampung budaya di Jantho. Rencana ini diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan seni dan budaya yang mempertemukan seluruh kampung etnik yang ada di Aceh, termasuk kampung Gayo, kampung Alas, Kampung Aceh, dan lain sebagainya. Dr Wildan berharap pembangunan kampung budaya ini… Read More »ISBI Aceh Akan Membangun Kampung Budaya di Jantho untuk Mewarnai Kehidupan Budaya di Aceh

The post ISBI Aceh Akan Membangun Kampung Budaya di Jantho untuk Mewarnai Kehidupan Budaya di Aceh appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) – Aceh, di bawah kepemimpinan Dr Wildan, M.Pd, berencana membangun kampung budaya di Jantho. Rencana ini diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan seni dan budaya yang mempertemukan seluruh kampung etnik yang ada di Aceh, termasuk kampung Gayo, kampung Alas, Kampung Aceh, dan lain sebagainya.

Dr Wildan berharap pembangunan kampung budaya ini akan menjadi warna baru bagi kehidupan budaya di Jantho dan seluruh wilayah Aceh. Dalam sebuah diskusi yang dihadiri oleh seniman, tokoh masyarakat, akademisi, dan staf administratif, Dr Wildan menyampaikan harapannya agar pembangunan kampung budaya ini dapat terlaksana dengan dukungan dari masyarakat.

Keberadaan ISBI di Jantho telah memberikan dampak positif bagi perkembangan kota tersebut. Kampus ini telah menarik banyak mahasiswa dari berbagai daerah di Aceh, yang akan menjadi generasi penerus berkualitas dalam seni dan budaya. ISBI juga memiliki tenaga pengajar yang berasal dari dalam dan luar daerah, yang bersatu di Jantho membangun perguruan tinggi seni yang berkualitas. Hingga saat ini, ISBI Aceh memiliki sekitar 300 mahasiswa dan didukung oleh 70 tenaga pengajar.

Pembangunan kampung budaya di Jantho ini dapat menjadi sebuah wadah bagi para mahasiswa dan tenaga pengajar ISBI Aceh untuk mengembangkan kreativitas dan bakat mereka dalam bidang seni dan budaya. Selain itu, masyarakat sekitar juga akan dapat menikmati hasil karya seni dan budaya yang dihasilkan oleh para mahasiswa dan tenaga pengajar ISBI Aceh.

Sebagai sebuah institut seni budaya, ISBI Aceh bertanggung jawab dalam mempromosikan dan melestarikan seni dan budaya di Aceh. Dengan adanya kampung budaya di Jantho, diharapkan dapat menjadi sebuah ajang untuk memperkenalkan keanekaragaman seni dan budaya yang ada di Aceh kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

Selain itu, pembangunan kampung budaya di Jantho juga dapat menjadi sebuah daya tarik wisata budaya di Aceh. Masyarakat dari luar Aceh dapat berkunjung ke kampung budaya ini untuk menikmati keindahan seni dan budaya yang ada di Aceh. Hal ini dapat memberikan kontribusi positif bagi perekonomian daerah, terutama dalam bidang pariwisata.

Dalam rangka mewujudkan rencana pembangunan kampung budaya di Jantho ini, ISBI Aceh akan membutuhkan dukungan dari masyarakat, pemerintah, dan berbagai pihak terkait. Diharapkan pembangunan kampung budaya ini dapat segera terwujud dan menjadi sebuah sarana yang berarti bagi masyarakat Aceh dalam melestarikan dan mempromosikan seni dan budaya di daerah tersebut.

The post ISBI Aceh Akan Membangun Kampung Budaya di Jantho untuk Mewarnai Kehidupan Budaya di Aceh appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
Mengapa Kuliah di ISBI Aceh Penting? https://isbiaceh.ac.id/mengapa-kuliah-di-isbi-aceh-penting/ Wed, 22 Feb 2023 08:26:02 +0000 https://isbiaceh.ac.id/?p=11152 Oleh Karya Mansyah Dosen ISBI, Kepala Laboratorium Prodi Kriya Seni, Jurusan Seni Rupa dan Desain ISBI Aceh, melaporkan dari Jantho INDUSTRI kreatif berkembang di Indonesia dan global. Industri ini termasuk sektor perekonomian yang sangat potensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru. Industri kreatif itu sendiri mencakup berbagai disiplin ilmu, termasuk seni dan… Read More »Mengapa Kuliah di ISBI Aceh Penting?

The post Mengapa Kuliah di ISBI Aceh Penting? appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
Oleh Karya Mansyah

Dosen ISBI, Kepala Laboratorium Prodi Kriya Seni, Jurusan Seni Rupa dan Desain ISBI Aceh, melaporkan dari Jantho

INDUSTRI kreatif berkembang di Indonesia dan global. Industri ini termasuk sektor perekonomian yang sangat potensial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan menciptakan lapangan kerja baru.
Industri kreatif itu sendiri mencakup berbagai disiplin ilmu, termasuk seni dan budaya, desain, arsitektur, film dan animasi, musik, dan video game.
Sebagai mahasiswa seni, Anda memiliki peluang besar untuk memanfaatkan potensi industri kreatif ini. Salah satu keistimewaan menjadi mahasiswa seni adalah memiliki keterampilan kreatif yang unik.

Kemampuan menciptakan karya seni yang orisinil dan menarik bisa menjadi modal yang tak ternilai saat mencari kerja di industri kreatif. Mahasiswa seni juga memiliki kemampuan memecahkan masalah dengan cara yang kreatif dan inovatif. Ini adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam industri kreatif. Dunia kerja mahasiswa seni di industri kreatif sangat beragam.

Di antaranya adalah seniman, desainer grafis, animator, fotografer, arsitek, Interior, penulis sastra, sutradara, editor film, dan pengembang video game.

Mahasiswa seni juga dapat bekerja di industri kreatif sebagai manajer produksi atau pengembangan bisnis.

Selain itu, mahasiswa seni juga memiliki kesempatan untuk bekerja di bidang lain seperti periklanan, jurnalistik, penerbitan, dan media.

Bidang-bidang ini membutuhkan keterampilan visual dan kreativitas saat membuat materi promosi, berita, atau publikasi.

Untuk menjawab tantangan ini, ISBI Aceh yang merupakan satu-satunya kampus seni di Aceh mampu dan telah berhasil menjadi “biduk” untuk membangun masa depan para mahasiswa.

ISBI Aceh hadir dengan salah satu misinya, yaitu menciptakan civitas akademika yang berkarakter, berdaya saing, dan berkompetensi dalam penguasaan ilmu, pengetahuan, serta keterampilan seni dan budaya.

Sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi di Aceh yang fokus pada pengembangan seni dan budaya. Kuliah di ISBI Aceh bukan hanya memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mempelajari dan mengembangkan bakat seni yang dimilikinya, tetapi juga memberikan manfaat yang besar bagi masa depan mahasiswa.
Untuk memenuhi misi tersebut, ISBI Aceh menawarkan program pendidikan yang mengintegrasikan kegiatan ekstrakurikuler berbasis seni budaya dan kegiatan pengembangan diri.

Tujuannya untuk meningkatkan keterampilan seni dan budaya, membangun karakter dan integritas, serta menjadikan mahasiswa lebih kompetitif dan kompeten di dunia kerja. Selain itu, ISBI Aceh juga mempererat kerja sama dengan berbagai lembaga seni dan budaya di dalam dan luar Aceh untuk memberikan pengalaman dan kesempatan belajar yang luas kepada para siswa.

Terkait perolehan ilmu dan pengetahuan, ISBI Aceh menawarkan kurikulum yang komprehensif dan terus diperbarui yang mencakup berbagai disiplin ilmu seni dan budaya.

Kurikulum dirancang untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan yang sesuai yang dibutuhkan dalam dunia seni dan budaya, memungkinkan siswa untuk menjadi seniman dan sarjana humaniora yang berkualitas.

Selain itu, ISBI Aceh juga menyediakan akses ke berbagai sumber daya dan fasilitas yang sesuai seperti perpustakaan, laboratorium, dan sanggar seni.

Sesuai dengan misi ISBI Aceh, lembaga ini juga telah mengembangkan sistem evaluasi dan pengukuran kinerja mahasiswa dan dosen untuk memastikan kualitas pengajaran terus ditingkatkan.

Dengan demikian, ISBI Aceh berharap dapat membangun citra yang baik di masyarakat dan meningkatkan daya tarik lembaga dalam hal penerimaan mahasiswa baru maupun kerjasama dengan lembaga seni budaya lainnya.

Inilah yang membangun ISBI Aceh memiliki dosen dan tenaga kependidikan yang memiliki kompetensi dan pengetahuan yang baik dalam bidang seni dan budaya dan terus meningkatkan Sarana dan Prasarana kearah yang lebih baik secepat mungkin.

Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kualitas pembelajaran dan kualifikasi lulusan tetap tinggi dan ISBI Aceh telah melahirkan banyak mahasiswa yang telah berprestasi di tingkat Nasional.

Tidak hanya itu, kampus juga memiliki lingkungan belajar dan hidup yang nyaman dan menyenangkan. Di ISBI Aceh, Mahasiswa dapat menikmati fasilitas yang modern dan memadai, seperti perpustakaan, dan laboratorium penunjang perkuliahan.

Mahasiswa juga dapat mengikuti berbagai kegiatan ekstrakurikuler dan organisasi mahasiswa, seperti klub seni, klub olahraga, dan klub sosial.

Terbukti, selama delapan tahun berdirinya ISBI Aceh, kampus berakreditasi Baik ini memiliki lulusan yang telah bekerja sebagai PNS, sutradara, animator, aktris, guru seni, humas lembaga pemerintahan, pegawai kominfo, wirausahawan yang bergerak di bidang sanggar seni dan studio kreatif.

Hal ini dapat diraih karena ISBI Aceh cukup unggul dalam “memoles “ lulusannya untuk siap dan berdaya saing di dunia kerja. Mahasiswa ISBI Aceh mempunyai kemampuan yang cukup matang karena program perkuliahan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendalami berbagai disiplin ilmu seni seperti musik, tari, drama, dan seni rupa.

Mahasiswa juga dapat belajar tentang sejarah seni dan budaya Aceh dan mengeksplorasi aspek budaya lokal. Semua keterampilan dan pengetahuan ini akan membantu mahasiswa menjadi seniman dan aktivis budaya yang lebih baik di masa depan.

Selain itu, mahasiswa juga dibekali dengan karakter kepemimpinan dan manajemen kerja serta disiplin yang baik. Melalui latihan, kegiatan kolaboratif dan presentasi karya seni, mahasiswa dapat belajar untuk berbicara di depan umum dan mengungkapkan ide-ide mereka dengan jelas dan tepat. Hal ini dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih percaya diri dan sukses dalam berbagai bidang pekerjaan di masa depan.

ISBI Aceh memberi siswa kesempatan untuk membangun jaringan dan koneksi di dunia seni dan budaya. Bekerja dengan berbagai lembaga seni dan budaya memungkinkan siswa untuk bertemu dengan berbagai seniman berpengalaman dan sarjana humaniora.

Mahasiswa yang telah dibimbing dan terlatih untuk membangun dan memperluas relasi mereka sebaik mungkin membuat peluang kerja yang didapatkan mahasiswa di masa depan menjadi semakin luas.

Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh memiliki hubungan yang baik dengan industri dan masyarakat setempat, yang memberikan peluang untuk memastikan bahwa program studi dan kurikulum kampus relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat.

ISBI Aceh adalah kampus yang luar biasa dan memiliki banyak peluang dan kelebihan untuk menjadi kampus yang maju dan terdepan. Apabila kita mencari kampus yang dapat memberikan pengalaman belajar dan hidup yang luar biasa, maka ISBI Aceh adalah pilihan yang tepat.

 

The post Mengapa Kuliah di ISBI Aceh Penting? appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
Dosen dan Mahasiswa Seni Pertunjukan ISBI Aceh Melaksanakan Pengabdian Masyarakat dalam Memimpin Lagu https://isbiaceh.ac.id/dosen-dan-mahasiswa-seni-pertunjukan-isbi-aceh-melaksanakan-pengabdian-masyarakat-dalam-memimpin-lagu/ https://isbiaceh.ac.id/dosen-dan-mahasiswa-seni-pertunjukan-isbi-aceh-melaksanakan-pengabdian-masyarakat-dalam-memimpin-lagu/#respond Mon, 07 Feb 2022 04:59:29 +0000 https://isbiaceh.ac.id/?p=8974 Dalam sebuah pertunjukan musik/paduan suara, penting adanya seorang pemimpin yang bertugas mengatur ataupun memanajemeni kelompok, orang itu disebut CONDUCTOR. Conductor atau yang lebih dikenal dengan Dirigen sangat berpengaruh penting terhadap kesuksesan sebuah pertunjukan musik/paduan suara yang dilakukan secara berkelompok. Dalam kebiasaan bahkan sudah menjadi suatu kewajiban bagi siswa Sekolah Menengah Pertama di Indonesia untuk hafal… Read More »Dosen dan Mahasiswa Seni Pertunjukan ISBI Aceh Melaksanakan Pengabdian Masyarakat dalam Memimpin Lagu

The post Dosen dan Mahasiswa Seni Pertunjukan ISBI Aceh Melaksanakan Pengabdian Masyarakat dalam Memimpin Lagu appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
Dalam sebuah pertunjukan musik/paduan suara, penting adanya seorang pemimpin yang bertugas mengatur ataupun memanajemeni kelompok, orang itu disebut CONDUCTOR. Conductor atau yang lebih dikenal dengan Dirigen sangat berpengaruh penting terhadap kesuksesan sebuah pertunjukan musik/paduan suara yang dilakukan secara berkelompok. Dalam kebiasaan bahkan sudah menjadi suatu kewajiban bagi siswa Sekolah Menengah Pertama di Indonesia untuk hafal dengan lagu Wajib Nasional Kebangsaan Indonesia dan juga lagu-lagu daerah. Hal ini mendorong minat dan bakat siswa-siswi SMP untuk dapat menjadi bagian dari tim paduan suara sekolah. Selain itu kurikulum pendidikan seni budaya yang ada di Indonesiapun menuntut siswa-siswi agar dapat paham pada hal-hal yang berkaitan dengan Musik dan juga Paduan Suara.

Dasar-dasar an kemampuan yang harus dikuasai oleh sorang Dirigen:

  1. Seorang dirigen harus memiliki pendengaran yang baik

Dalam hal ini, seorang Dirigen tidak perlu pendengaran absolut untuk menentukan tinggi atau rendahnya nada dari suatu bunyi tanpa memastikannya menggunakan alat music ataupun garpu tala. Seirang dirigen hanya perlu memiliki pendengaran relatif, yaitu bakat untuk mendengar selisih antara dua nada atau lebih. Bakat ini dapat dilatih sehingga dapat dirasakan perbedaan antara dua bunyi yang nadanya sama namun tidak selaras.

  • Berwibawa dan Perasaan yang peka

Disamping memiliki pendengaran yang baik, seorang Dirigen juga harus berwibawa, mampu untuk mempengaruhi orang lain (sugesti), dalam hal ini: mampu berbicara luwes dimuka sekelompok orang. Seorang dirigen harus memiliki perasaan yang peka dalam pergaulan serta bisa diandalkan dalam mengurus suatu organisasi.

  • Mampu membentuk suara

Hal yang harus dipelajari secara intensif oleh seorang Dirigen ialah “Bagaimana Membentuk Suara”. Meski keindahan suara dari dirigen tidak bisa dituntut, namun ia sendiri harus menguasai teknik bernyanyi dengan bermacam-macam ekspresi agar ia bisa memberikan contoh yang sempurna hingga sedetail-detailnya. Dengan demikian ia dapat menuntut hal yang sama dari para penyanyi.

Ibu Berlian Denada, S.Pd., M.Sn dan dua orang mahasiswa prodi Seni Karawitan ISBI Aceh memberikan tutorial teknik memimpin lagu Wajib Nasional dan juga Lagu Daerah dengan judul materi “DIREKSI”. Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Tingkat Jurusan Dengan Tema Pengembangan Bahan Ajar MGMP Aceh Besar & Banda Aceh yang dilaksanakan pada 23 s/d 25 Desember 2021 di Banda Aceh dan Aceh Besar.

Seluruh peserta yang merupakan guru SMP Aceh Besar dan Banda Aceh ini mengaku sangat senang mengikuti kegiatan ini dan berharap kegiatan ini menjadi agenda tahunan anatara ISBI Aceh dan MGMP SMP Aceh Besar dan Banda Aceh.

Adapun kegiatan ini bertujuan untuk membantu memajukan pendidikan Indonesia dibidang Seni dan Budaya pada tingkat SMP se-Aceh Besar dan Banda Aceh khususnya pada bidang musik. Diharapkan dari kegiatan ini mahasiswa dapat mempelajari tanggungjawab yang lebih pada bidang keahlian masing-masing nyakni mampu mengnyinergikan, menyukseskan kehidupan dikampus dan diluar kampus tanpa memilah dan memilih. Terseniaceh dalam upaya memajukan pendidikan Indonesia.

The post Dosen dan Mahasiswa Seni Pertunjukan ISBI Aceh Melaksanakan Pengabdian Masyarakat dalam Memimpin Lagu appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
https://isbiaceh.ac.id/dosen-dan-mahasiswa-seni-pertunjukan-isbi-aceh-melaksanakan-pengabdian-masyarakat-dalam-memimpin-lagu/feed/ 0
Single Melody https://isbiaceh.ac.id/single-melody/ https://isbiaceh.ac.id/single-melody/#respond Mon, 17 Jan 2022 02:34:41 +0000 https://isbiaceh.ac.id/?p=8956 Memainkan melodi lagu adalah hal yang menyenangkan yang dapat dipraktikkan oleh guru dan pelajar tingkat SMP. Mata pelajaran Seni Budaya dapat dikemas menjadi menarik walaupun hanya menggunakan alat musik Pianika & Recorder. Apa yang dapat dilakukan dengan dua instrumen musik yang terlihat sederhana ini? 1. Menghafal Melodi Lagu yang telah dipilih untuk dimainkan secara bersama… Read More »Single Melody

The post Single Melody appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
Memainkan melodi lagu adalah hal yang menyenangkan yang dapat dipraktikkan oleh guru dan pelajar tingkat SMP. Mata pelajaran Seni Budaya dapat dikemas menjadi menarik walaupun hanya menggunakan alat musik Pianika & Recorder. Apa yang dapat dilakukan dengan dua instrumen musik yang terlihat sederhana ini?

1. Menghafal Melodi

Lagu yang telah dipilih untuk dimainkan secara bersama harus dihafal secara acapella oleh peseta dengan menggunakan solmisasi. Jika molodi telah dihafal, maka fokus siswa beralih pada teknik permainan seperti letak jari, teknik tiup dan lainnya.

2. Memperbaiki Volume

Memperbaiki volume dapat diatasi dengan mengklasifikasikan volume dalam bentuk angka yang telah disepakati bersama. Misalnya volume terbesar yang dapat dimainkan oleh siswa diberi angka 100, volume setengah diberi angka 50.

3. Memperbaiki Tempo

Memperbaiki tempo dapat dilaksanakan dengan latihan menggunakan metronom atau MP3 iringan.

Murid akan dengan mudah mepraktikkan tempo yang baik dengan mengikuti iringan musik dan metronom yang mereka dengar.

4. Menambah dinamik (Cresscendo & Decresscendo)

Besar kecil bunyi yang dimainkan akan menambah keindahan performance. Walaupun sekelompok grup musik memainkan materi musik secara Unisono dengan instrumen yang sama. Aplikasi dinamik sungguh memperkaya bunyi dan membuat pertunjukan menjadi lebih hidup dan profesional.

Ibu Erlinda, S.Pd., M.Sn & empat orang mahasiswa prodi Seni Karawitan ISBI Aceh meminpin materi dengan judul Single Melody (memainkan melody secara solo). Kegiatan pengabdian kepada masyarakat tingkat jurusan dengan tema Pengembangan Bahan Ajar MGMP Aceh Besar & Banda Aceh 23 s/d 25 Desember 2021 di Banda Aceh dan Aceh Besar.

Seluruh peserta yang merupakan guru SMP Aceh Besar dan Banda Aceh ini mengaku sangat senang mengikuti kegiatan ini dan berharap kegiatan ini menjadi agenda tahunan anatara ISBI Aceh dan MGMP SMP Aceh Besar dan Banda Aceh.

Adapun kegiatan ini bertujuan untuk membantu memajukan pendidikan Indonesia bidang seni & budaya tingkat SMP di Aceh Besar dan Banda Aceh khususnya bidang musik.

Diharapkan dari kegiatan ini mahasiswa dapat mempelajari tanggungjawab yang lebih pada bidang keahlian masing-masing nyakni mampu mengnyinergikan, menyukseskan kehidupan dikampus dan diluar kampus tanpa memilah dan memilih. Terseniaceh dalam upaya memajukan pendidikan Indonesia.

The post Single Melody appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
https://isbiaceh.ac.id/single-melody/feed/ 0
Memaknai Seni Visual di Aceh https://isbiaceh.ac.id/memaknai-seni-visual-di-aceh/ https://isbiaceh.ac.id/memaknai-seni-visual-di-aceh/#respond Wed, 04 Aug 2021 08:09:10 +0000 https://isbiaceh.ac.id/?p=8259 Aceh masih memandang rendah terhadap pilar kesenian, sebenarnya banyak potensi yang ada dikalangan masyarakat Aceh terkait hal ini, pun dalam bidang desain dan yang menyangkut dengan visual lainnya. Saya kira, mata kita sudah terbiasa melihat  visual-visual yang ada disepanjang jalan yang terbentang di Banda Aceh dan sekitarnya. Ini bukanlah hal baru yang ada disini, tetapi… Read More »Memaknai Seni Visual di Aceh

The post Memaknai Seni Visual di Aceh appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
Aceh masih memandang rendah terhadap pilar kesenian, sebenarnya banyak potensi yang ada dikalangan masyarakat Aceh terkait hal ini, pun dalam bidang desain dan yang menyangkut dengan visual lainnya. Saya kira, mata kita sudah terbiasa melihat  visual-visual yang ada disepanjang jalan yang terbentang di Banda Aceh dan sekitarnya. Ini bukanlah hal baru yang ada disini, tetapi masyarakat Sebagian masih kurang apresiasi dalam melihat sebuah karya, baik-itu mural, stensil, graffity, poster dan apa pun kata gantinya . Meski pun dari para pelaku Sebagian masih menyentuh tempat-tempat umum dalam menyampaikan pesan visual kepada khalayak. Ini sangat sederhana, karena masih belum memadai ruang yang tersedia untuk para perupa di Aceh dalam malakukan pegelaran pameran. Berbeda halnya dengan ruang-ruang pertunjukan yang sudah sangat banyak difasilitasi, baik itu oleh swasta atau pun pemerintah.

Ini sangat relevan dengan apa yang telah terjadi di Aceh, perkembangan seni rupa barsaing dengan kecepatan cahaya. Namun, masih saja kepekaan melebihi saat cewek bilang terserah, belum ada ditelinga pemerintah Aceh. Timbulah keresahan didinding-dinding kota yang kita lihat selama ini, karena ruang pamer tidak cukup baik untuk karya dipersilahkan menempel disana. Padahal, jika kita merubah sudut pandang kita terhadap nilai dari sebuah karya seni visual, ini menjadikannya elegan. Bagaimana mewahnya karya-karya yang menempel didinding kota itu ada di ruang pamer yang diperlakukan dan diapresiasi dengan baik, ketimbang berada dijalanan dan hanya akan membuat orang bertanya “yang dilakukan semua ini sebenarnya untuk apa?”.

Kita seharusnya prihatin dengan hal ini, karena potensi anak muda di Aceh sangat hebat, namun pemerintah buta akan hal ini, seni visual yang ada di jalanan atau yang biasa dikenal dengan street art ini muncul sebagai propaganda, baik itu dalam mengkritik atau pun dengan menyampaikan suatu berita atau pesan tertentu, yang mungkin dengan lisan atau tulisan tidak pernah diperdulikan. Inilah maksud dari para street art ini memakai tempat umum yang desediakan, dan mengubahnya sebagai kording (koran dinding)  istilah ini muncul dikalangan perupa dalam menamai sesuatu atau biasa desebut madding secara konvensional. Karena dengan memakai tempat umum ini sebagai media propaganda, akan menjadi pusat perhatian.

Seni rupa pun kini masuk kedalam dunia desain, dan desain juga lebih popular di Aceh, banyak tempat yang kita lihat yang menjadi media promosi dijalanan, seperti: spanduk, baliho, billboard, dan itu menjadi galeri pemerintah Aceh untuk mamajang foto selfie nya

dengan kata ucapan selamat  untuk apa pun itu, dan orang awam menamakan itu sebagai sebuah desain yang akurat. Ya, akurat bagi pengetahuan yang kurang  apresiasi dalam memaknai desain. kalua kita lebih jeli dalam hal ini, yang seperti itu akan menjadi hal yang biasa, karena tidak dibarangi dengan pengetahuan tertentu dari kalangan pemerintah itu sendiri, sehingga media promosi iklan itu akan menjadi sampah, meskipun memuat beragam informasi. Tapi, coba kita telaah lebih jauh lagi. Memang sudah sangat melelahkan mata jika apa yang kita rekam dengan indra penglihatan kita adalah hal-hal yang dikemas dengan sembraut. Yakni, tidak lagi memikirkan konteks dan konsep dari suatu rancangan atau pesan. Tetapi coba, jika yang demikian terjadi kita merubah pola pikir kita, kemudian kita perlu melihat lebih dalam tentang hal ini. Bagaimana semua ini dikemas dengan mewah dalam bentuk yang lebih unggul, sehingga Ketika orang melihat, ada pengetahuan baru yang hadir, baik itu dari layout sebuah billboard dengan medium yang besar maupun dengan medium yang kecil. Karena jika ditata dengan bagus dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam prinsip-prisip desain akan menjadi lebih mewah dan diapresiasi, seperti melihat proporsi karya, penggunaan foto, pemilihan warna penataan atau layout, serta pemilihan font yang relevan dengan sesuatu yang ingin diperlihatkan.  Ada banyak ahli atau profesi desainer komunikasi visual di Aceh, sesuai perkembangan jaman, mereka lebih telaten dalam hal ini dan terlatih. Berbeda halnya dengan orang-orang yang dipercetakan, meskipun mereka bisa menggunakan perangkat lunak atau software pengolah grafis, tetapi tidak semua dari mereka tau persis kaidah-kaidah yang berlaku didalam dunia desain. Percetakan lebih mampu mengetahui tentang bahan dan cara mencetak dengan baik dan benar. Makanya perlu juga di setiap instansi pemerintahan atau apa pun yang sekarang bergerak di dunia dengan kecanggihan teknologi, perlu adanya orang yang mampu dan memang telah terlatih di bidangnya. Artinya adalah tidak memperlakukan sesuatu dengan semena-mena dan, mengerti bagaimana menempatkan sesuatu pada tempatnya.

Saya kira banyak komunitas-komunitas di Aceh yang telah mencetak para desainer dengan cara mereka mengetahui secara otodidak atau melalui suatu pembelajaran di perkuliahan. Karena, Pelaku kesenian, dan juga Desainer sudah menjadi profesi, meskipun semua orang memiliki perangkat digital dan bisa mengolahnya, ini sangat berbeda dengan yang memang profesi sebagai desainer, mereka lebih mengerti tentang attitude dan cara berinteraksi dengan client atau pun orang yang akan mereka hadaapi nantinya.

Institut Seni Budaya Indonesia Aceh (ISBI ACEH) adalah salah satu institusi pertama di Aceh yang memiliki Mahasiswa profesi Desainer Komunikasi Visual atau yng lebih akrab disebut DKV, kampus ISBI ACEH terletak di kota Jantho kabupaten Aceh Besar yang berdiri pada tahun 2014 dan telah mencetak banyak akademisi yang memiliki profesi dibidangnya. Karena ketika suatu pekerjaan dilakukan oleh orang yang memang ahli dibidangnya dengan predikat yang telah diraih, ini akan lebih meyakinkan ketimbang orang yang mengetahui secara umum, namun tidak memiliki skill yang khusus .

Maka perlulah apresiasi dari semua kalangan dalam memaknai seni visual, desain dan segala macam yang menyangkut dengan pemunculan ide-ide kreatif di era sekarang ini, karena dengan adanya ruang dan apresiasi tersebut maka akan menambahkan kepercayaan diri pada setiap pelaku visual dalam berkarya, dan ini akan meningkatkan nama Aceh dalam

industri kreatif. Jadi pemerintah tidak hanya sekedar berbicara dan tidak menghasilkan apa- apa tanpa melihat potensi yang ada di sekitar kita, sebab hal yang demikian akan menjadi suatu kekayaan sumberdaaya yang ada di Aceh dalam bidang kesenian, dan memiliki banyak orang-orang kreatif.


M. SADIKUN

Mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) ISBI ACEH

Kota Jantho

The post Memaknai Seni Visual di Aceh appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
https://isbiaceh.ac.id/memaknai-seni-visual-di-aceh/feed/ 0
ISBI Aceh gelar Pameran Seni Rupa “Kaligrafi kontemporer 2020, Tarekat Garis” https://isbiaceh.ac.id/kaligrafi-kontemporer/ https://isbiaceh.ac.id/kaligrafi-kontemporer/#respond Thu, 19 Nov 2020 09:54:19 +0000 http://isbiaceh.ac.id/?p=7507 (19/11/20) Jurusan Seni Rupa dan Desain Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh menggelar pameran seni rupa bertajuk “Seni Kaligrafi Kontemporer 2020, Tarekat Garis” Pameran seni rupa ini membahas “Tarekat” yang menjadi pembahasan oleh para perupa se-Sumatra yang mengikuti kegiatan pameran ini. Secara kebahasaan “Tarekat” berasal dari kata “Thariqah” yang artinya adalah jalan. “Jalan” dalam hal ini,… Read More »ISBI Aceh gelar Pameran Seni Rupa “Kaligrafi kontemporer 2020, Tarekat Garis”

The post ISBI Aceh gelar Pameran Seni Rupa “Kaligrafi kontemporer 2020, Tarekat Garis” appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
(19/11/20) Jurusan Seni Rupa dan Desain Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh menggelar pameran seni rupa bertajuk “Seni Kaligrafi Kontemporer 2020, Tarekat Garis”

Pameran seni rupa ini membahas “Tarekat” yang menjadi pembahasan oleh para perupa se-Sumatra yang mengikuti kegiatan pameran ini. Secara kebahasaan “Tarekat” berasal dari kata “Thariqah” yang artinya adalah jalan. “Jalan” dalam hal ini, dipakai sebagai pemaknaan dalam mengungkapkan tentang jalan yang ditempuh oleh seorang dalam menemukan titik persinggungannya dengan Tuhan dan (pada akhirnya) diterjemahkan ke dalam penciptaan karya seni rupa. Sedangkan tentang kontemporer disini dimaknai sebagai penyikapan yang diberikan seluas- luasnya oleh para seniman dalam bereksplorasi dan berekspresi untuk menemukan kemungkinan – kemungkinan alternatif penggunaan media, alat, dan bahan.

Kaligrafi kontemporer

Karya seni yang ditampilkan merupakan hasil olah artistik 36 perupa se sumatera dengan 50 karya, perupa terdiri Dosen, Mahasiswa, Seniman, dan kalangan umum.

Baca juga : ISBI Aceh Melaksanakan Pelatihan Dan Pembinaan Satpam Tahun 2020

Wakil Rektor Bidang Akademik ISBI Aceh, Dr. Yusri Yusuf, M.Pd mengatakan Pameran ini merupakan pengetahuan tentang berbagai bahasa rupa yang terkait dengan Seni Kaligrafi islam. Mengingat ISBI Aceh merupakan Perguruan Tinggi Seni yang berada di daerah dengan penyerapan nilai ke-islaman yang tinggi sehingga mengkasilkan peraturan dan perundang- undangan dalam bentuk Qanun (aturan) sebagai patokan dalam menjalankan aktifitas kehidupan secara sosial masyarakatnya.

Kaligrafi kontemporer

Ketua Program Studi Seni Rupa Murni, Anni Kholilah, M. Sn berharap Prodi Seni Rupa Murni ISBI Aceh yang tergolong masi muda, mencoba untuk menghadirkan suatu kegiatan Pameran dengan “Tarekat Garis”, sebagai salah satu cara dan langkah awal untuk menapakkan keberadaan dengan mencoba meraba dan mengidentifikasi tentang suatu nilai kelokalan, untuk kemudian pada akhirnya akan digunakan sebagai kekuatan untuk mencapai keindentitas-an Prodi dalam bidang seni rupa. Sehingga dengan pameran ini dapat mengeksplorasi beragam tarikat garis sehingga dapat memberikan inspirasi, memicu sikap kritis, memunculkan motivasi, serta mengembangkan kreativitas.

Baca juga : Dosen ISBI Aceh berikan sosialisasi kepada Guru TK se-Aceh Besar

Pameran ini merupakan kegiatan tahunan Program Studi Seni Rupa Murni dan tahun ini berlangsung pada 19-21 November 2020 bertempat di Galeri Seni Rupa dan Desain ISBI Aceh, Kota Jantho.

The post ISBI Aceh gelar Pameran Seni Rupa “Kaligrafi kontemporer 2020, Tarekat Garis” appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
https://isbiaceh.ac.id/kaligrafi-kontemporer/feed/ 0
Dosen ISBI Aceh berikan sosialisasi kepada Guru TK se-Aceh Besar https://isbiaceh.ac.id/dosen-isbi-aceh-berikan-sosialisasi-kepada-guru-tk-se-aceh-besar/ https://isbiaceh.ac.id/dosen-isbi-aceh-berikan-sosialisasi-kepada-guru-tk-se-aceh-besar/#comments Thu, 12 Nov 2020 10:52:04 +0000 http://isbiaceh.ac.id/?p=7470 Dosen ISBI Aceh menjadi Narasumber ⁩ pada kegiatan Sosialisasi Kreatifitas Seni Tari Bernyanyi dan Bercerita untuk Anak Usia Dini bagi Guru TK Se-Aceh Besar. IGTKI-PGRI Aceh Besar bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Aceh Besar dan ISBI Aceh. Baca juga : Artancala ISBI Aceh Gelar MUBES Ke II Baca juga : Seni Kriya ISBI Aceh Selenggarakan Seminar… Read More »Dosen ISBI Aceh berikan sosialisasi kepada Guru TK se-Aceh Besar

The post Dosen ISBI Aceh berikan sosialisasi kepada Guru TK se-Aceh Besar appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
Dosen ISBI Aceh menjadi Narasumber ⁩ pada kegiatan Sosialisasi Kreatifitas Seni Tari Bernyanyi dan Bercerita untuk Anak Usia Dini bagi Guru TK Se-Aceh Besar. IGTKI-PGRI Aceh Besar bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Aceh Besar dan ISBI Aceh.

sosialisasi seni

Baca juga : Artancala ISBI Aceh Gelar MUBES Ke II

sosialisasi seni

Baca juga : Seni Kriya ISBI Aceh Selenggarakan Seminar Nasional

The post Dosen ISBI Aceh berikan sosialisasi kepada Guru TK se-Aceh Besar appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
https://isbiaceh.ac.id/dosen-isbi-aceh-berikan-sosialisasi-kepada-guru-tk-se-aceh-besar/feed/ 1
Program Studi Seni Rupa Murni Jalani Visitasi Akreditasi Secara online Dari BAN-PT. https://isbiaceh.ac.id/program-studi-seni-rupa-murni-jalani-visitasi-akreditasi-secara-online-dari-ban-pt/ https://isbiaceh.ac.id/program-studi-seni-rupa-murni-jalani-visitasi-akreditasi-secara-online-dari-ban-pt/#respond Mon, 02 Nov 2020 07:50:05 +0000 http://isbiaceh.ac.id/?p=7436 Program Studi Seni Rupa Murni, Jurusan Seni Rupa dan Desain pada Senin (02/11) menjalani visitasi akreditasi secara online dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Dua perwakilan asesor adalah Nuning Yanti Damayanti, Dr. Dipl.Art. berasal dari Institut Teknologi Bandung dan Mulyanto, Prof. Dr. M.Pd. berasal Universitas Sebelas Maret. Visitasi online ini disambut oleh Rektor ISBI… Read More »Program Studi Seni Rupa Murni Jalani Visitasi Akreditasi Secara online Dari BAN-PT.

The post Program Studi Seni Rupa Murni Jalani Visitasi Akreditasi Secara online Dari BAN-PT. appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
Program Studi Seni Rupa Murni, Jurusan Seni Rupa dan Desain pada Senin (02/11) menjalani visitasi akreditasi secara online dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Dua perwakilan asesor adalah Nuning Yanti Damayanti, Dr. Dipl.Art. berasal dari Institut Teknologi Bandung dan Mulyanto, Prof. Dr. M.Pd. berasal Universitas Sebelas Maret.

Visitasi online ini disambut oleh Rektor ISBI Aceh Dr. Ir. Mirza Irwansyah, MBA, MLA, Ketua Jurusan Seni Rupa dan Desain Hatmi Nagria Taruan, M.Sn, dan Ketua Program Studi Anni Kholillah, M.Sn.

visitasi online

Rektor ISBI Aceh Dr. Ir. Mirza Irwansyah, MBA, MLA berharap agar Seni Rupa Murni dapat meraih akreditasi yang baik mengingat ini kali pertama dilakukan. Untuk mendorong hal tersebut kelengkapan dokumen penunjang seperti penyusunan borang akademik, laporan penelitian dan pengabdian masyarakat oleh dosen harus dipersiapkan dengan baik.

Baca juga : ISBI Aceh Terima Bantuan 2 Wastafel dari Telkom Aceh

Ketua Prodi Seni Rupa Murni mengatakan Kegiatan visitasi dimulai pada hari Senin sampai selasa, selama 2 hari. Hari pertama asesor melakukan wawancara bersama pihak terkai, dan akan dilaksanakan pengecekan dokumen dan wawancara terhadap mahasiswa dan alumni.” Berdasarkan pengecekan tersebut para asesor akan mengirim hasil laporan kepada BAN-PT.

visitasi online

Program studi rupa murni telah menjadi bagian dari salah satu program studi di ISBI Aceh sejak awal berdirinya perguruan tinggi seni ini, dan telah menampung banyak mahasiswa yang siap guna untuk menimba ilmu dalam program studi ini. Untuk itu dibutuhkan akreditasi program studi untuk menstandarisasi mutu yang telah dibangun selama awal Prodi ini dibentuk. Hal ini juga berguna untuk menjadi jaminan bagi mahasiswa yang akan lulus menjadi sarjana kedepannya.

Baca juga : ISBI Aceh adakan PEKERTI 2020 bekerja sama dengan LP3M Unsyiah

Manfaat dari akreditasi program studi adalah untuk evaluasi terkait peningkatan mutu pendidikan serta mempertahankan pencapaian yang positif. Selain itu, melalui proses akreditasi sebuah program studi dapat digunakan sebagai dasar pertimbangan alokasi dana, transfer kredit perguruan tinggi, pemberian bantuan dana hibah penelitian dan lain sebagainya

The post Program Studi Seni Rupa Murni Jalani Visitasi Akreditasi Secara online Dari BAN-PT. appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
https://isbiaceh.ac.id/program-studi-seni-rupa-murni-jalani-visitasi-akreditasi-secara-online-dari-ban-pt/feed/ 0