Rektor ISBI Aceh, Prof Dr Wildan MPd mengucapkan selamat menikmati jamuan makan siang kepada para undangan dan mengucapkan terima kasih atas partisipasinya dalam Peksimida XVI Tahun 2024 di ISBI Aceh.

Serasehan menjadi kegiatan rutin dalam setiap pelaksanaan Peksimida untuk membicarakan hal-hal mengenai pelaksanaan Peksimida dua tahun selanjutnya.

Serasehan kali ini dipimpin oleh Sekretaris Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPSMI) Aceh, Drs Abu Bakar MSi.

Dalam kesempatan itu Abu Bakar menyampaikan pembukaan pelaksanaan Peksimida XVI luar biasa, bukan juga menafikan pelaksanaan sebelumnya. “Namun setiap tahun ada peningkatan dalam pelaksanaanya, “katanya.

Ia berharap pelaksanaan Peksimida XVII lebih baik lagi atau minimal sama dengan tahun ini.

Dalam serasehan itu Abu Bakar menyebutkan Universitas Almuslim sudah menyatakan kesediaannya untuk menjadi tuan rumah Peksimida XVII Tahun 2026.

Sementara itu Wakil Rektor III Universitas Almuslim, Dr Drh Zulfikar MSi menyatakan kembali kesiapan untuk menjadi tuan rumah Peksimida XVII dan meminta dukungan dari BPSMI serta dari kampus-kampus yang ada di Aceh.

Wakil Rektor III UTU, Ibrahim Laweung HS kami mendukung dan mengucapkan bismillah terus Universitas Almuslim.[*]

The post ISBI Aceh Jamu Pimpinan Kontingen Peksimida dalam Serasehan di Meuligo Bupati Aceh Besar appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

Hal itu disampaikan Prof Wildan pada diskusi Kongres Peradaban Aceh II dalam perspektif komunitas kreatif dan kelompok muda yang diadakan oleh Komunitas Aceh Bergerak, Selasa 5 Maret 2024 di Banda Aceh.

Rektor menambahkan kita semua harus optimis, hadir sebagai solusi dan konstruktif dalam berfikir dan bertindak dengan cara memberikan solusi terbaik.

“Mari kita mengambil peran masing-masing, baik kita sebagai pemuda, masyarakat pada umumny, budayawan, seniman, akademisi, pemerintah dan stakeholder lainnya dalam memajukan dan melestarikan peradaban Aceh, “pungkasnya.

Sebelumnya Ketua komunitas Aceh Bergerak, Eva, berharap acara ini dapat menerangkan lebih jauh tentang Kongres Peradaban Aceh kepada anak-anak muda sebagai kalangan bonus demografi yang tinggi.

Sementara itu sebagai pemantik acara, Fauzan Santa menyampaikan dalam kehidupan, ada dinamika yang cepat, ada yang lambat, alhamdulillah KPA I telah dilaksanakan pada Tahun 2015 dan alhamdulillah kini KPA II telah di depan mata.

“Kita berharap, ada rekomendasi dari Kongres, terkhusus Kongres pertama yang fokus ISBI, alhamdulillah hasil nyata prodi bahasa Aceh, “katanya.

“Kita berharap semua punya orientasi yang sama di tengah kegalauan kehidupan,
Sesungguhnya, dari pertemuan hari ini, kita dapat melihat ragam pendapat kaum muda di Aceh dan dapat direspon demi lahirnya satu gagasan tentang Aceh yang lebih baik, “harapnya.

Dalam diskusi juga disampaikan untuk melibatkan pelaksana Kongres 1 dan berharap Kongres dua dapat menjadi ruang dalam membangun peradaban Aceh yang lebih nyata.

Dalam kesempatan itu Humas ISBI Aceh, Ichsan MSn yang juga selaku OC KPA II mengucapkan terima kasih atas kegiatan yang diadakan komunitas Aceh Bergerak dalam mendukung suksesnya event itu.

Pengisi acara, Prof Wildan, ketua panitia Kongres, sekretaris dan tim panitia lainnya juga tim Aceh Bergerak serta pemuda mileneal.[*]

The post Rektor ISBI Aceh Ajak Kaum Mileneal Terlibat Aktif dalam Kongres peradaban Aceh appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

Dalam kegiatan ini sebagaimana undangan yang disebarkan oleh CABDIN Aceh Barat daya kepada Seluruh Sekolah SMA/SMK/sederajat, dihadiri oleh 1 orang kepala sekolah, 1 orang guru/operator dan 3 atau 4 siswa yang mewakii setiap sekolah, secara keseluran berjumlah 100 orang.

Daftar sekolah yang berhadir dalam kegiatan ini itu terdiri dari; SMA Babul Istiqamah Aceh Barat Daya, SMAN 6 Aceh Barat Daya, SMAN 11 Aceh Barat Daya, SMAN Unggul Harapan Persada, SMKN 2 Aceh Barat Daya, SMKN 4 Aceh Barat Daya, SMKN 5 Aceh Barat Daya, SMKN 3 Aceh Barata daya, SMA Jabal Nur Jadid, SMAN 7 Aceh Barat Daya, SMAN Unggul Tunas Bangsa, SMAN 8 Aceh Barat Daya, SMKN 1 Aceh Barat Daya, SMAN 1 Aceh Barat Daya, SMAN 9 Aceh Barat Daya dan SMAN 3 Aceh Barat Daya.

Sedangkan selebihnya yaitu 4 sekolah tidak dapat berhadir disebabkan terdapat bentrok jadwal kegiatan Tryout Provinsi secara mendadak/tidak terduga diwaktu yang sama.
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Kacabdin Kabupaten Aceh Barat Daya, Drs. Nasrun, MM. dalam sambutannya menyampaikan, “terimakasih atas kunjugan Tim ISBI Aceh dalam rangka sosialisasi Program Studi, workshop dan MOA dengan Kami Cabdin Aceh Barat Daya.

Kepada seluruh kepala sekolah, guru, operator dan siswa yang berhadir, penting kita ketahui bersama kehadiran Perguruan Tinggi khusus Seni dan Budaya di Aceh, yaitu ISBI Aceh merupakan salah satu Anugerah besar yang ALLAH Takdirkan kepada kita.
Hal ini tentu berkaitan dengan perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM) terhadap berbagai tantangan peluang dunia profesi/kerja.

Maka itu bagi saya ISBI Aceh salah satu satu pilihan utama bagi seluruh Siswa serta para guru, kepala sekolah dan orang tua/wali yang berperan dalam memberi arahan/bimbingan kepada siswa untuk memilih kampus/jurusan yang dituju”.

Setelah sambutan serta pembukaan Acara oleh Kacabdin Aceh Barat Daya, dua Dosen Prodi Kriya Seni yaitu M. Hamzah, M.Sn dan Karya Mansyah, M.Sn memberikan pemaparan sosialisasi mengenai Program Studi ISBI Aceh serta pentingnya dan keunggulan kuliah di ISBI Aceh.

M. Hamzah dan Karya Manysah dalam materinya menyampaikan, “kepada seluruh hadirin mari sama-sama kita perhatikan dan pahami data dan fakta yang terjadi di tengah masyarakat, mengenai profesi atau peluang dunia kerja.

Sampai saat ini tingkat penganguran di Negara kita, dalam hal ini terkhusus Aceh semakin meningkat setiap tahunnya. Tentu hal ini sangat ironis, sedangkan lulusan Strata 1 setiap tahunnya terus bertambah, ternyata salah satu indikasi utama itu telah terjadi/disebabkan pada awal siswa memilih jurusan melanjutkan pendidikannya.

Umumnya para siswa/calon mahasiswa tidak melakukan pemetaan terlebih dahulu terhadap pertimbangan-pertimbang pilihan jurusan, tetapi lebih mengacu pepatah Aceh “Hoe Nyang Me’eu, Hoe nyang Meuroen, Keunan Tajak”. Sehingga apa yang terjadi? Dalam perkuliahan pun para mahasiwa tidak memahami arah dan tujuan ilmu-ilmunya dapat digunakan kemudian hari (selesai pendidiakan Strata 1-nya).

Dengan begitu para siswa yang berhadir di Aula ini, kami yakin merupakan siswa-siswa pilihan yang mewakili setiap sekolah SMA/Sederajat Kabupaten Aceh Barat Daya yang patut dan layak untuk memilih salah satu program studi di ISBI Aceh, sebagai pilihan utama untuk melanjutkan pendidikannya.

Mengapa? Dikarenakan sesuai prestasi dan peluang besar kedepannya para siswa dalam mengembangkan karier profesi baik sebagai Abdi Negara terlebih sebagai entrepreneur dan para pelaku industri kreatif/ekonomi kreatif.

Seusai pemaparan sosialisasi program Studi ISBI Aceh, selanjutnya dilaksanakan kegiatan workshop Anyam yang di pimpin langsung oleh Dosen Prodi Kriya Seni ISBI Aceh yaitu Miftahun Naufa, M.Sn beserta 10 orang mahasiswa Prodi Kriya Seni ISBI Aceh yang ikut berpartisipasi.

Dalam kegiatan ini para siswa yang mengikuti/berhadir sangat antusias dan semakin meyakini bahwa ISBI Aceh salah satu pilihan utama untuk melanjutkan pendidikan Starata 1.

Akhir dari kegiatan ini dilanjutkan dengan penandatanganan Implementation Asisment (IA) yang sebelumnya telah dilakukan penandatanganan Memorandung of Agreement (MOA) antara Program Jurusan Seni Rupa dan Desain ISBI Aceh dengan Cabang Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Barat daya, dalam hal ini kedepanya ISBI Aceh dan Cabdin Aceh Barat daya terus berupaya melakukan kolaborasi demi pemajuan pendidikan Bangsa dan Negara.

The post Kriya Seni ISBI Aceh Sosialisasi Program Studi terintegrasi dan MOA dengan Cabang Dinas Pendidikan Aceh Barat Daya appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

Dr. Wildan MPd terpilih sebagai Rektor ISBI Aceh periode 2022-2026 menggantikan rektor sebelumnya, Dr. Ir. Mirza Irwansyah MBA, MLA yang memimpin ISBI Aceh periode 2018-2022.

Dalam acara tersebut, terdapat kurang lebih 100 peserta yang terdiri atas unsur mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan ISBI. Acara dihadiri oleh Rektor USK, Rektor UIN Ar-Raniry, Kepala Bappeda Aceh, para pegiat literasi, tokoh-tokoh masyarakat Aceh Besar, dan para pejabat Provinsi Aceh, termasuk yang mewakili Pj Gubernur Aceh.

Pada saat acara berlangsung, terdapat sambutan dari Dr. Wildan sebagai Rektor ISBI Aceh. Beliau mengharapkan agar FAMe Chapter ISBI dapat menjadi mesin yang menggerakkan semangat menulis di kalangan mahasiswa dan dosen di lingkungan ISBI. Selain itu, Dr. Wildan juga menawarkan insentif sebesar Rp500.000 bagi siapa saja yang menulis tentang ISBI dan tulisannya bisa terbit di Harian Serambi Indonesia.Pada acara tersebut, hadir juga pemateri dari pegiat literasi, yaitu Pak Yarmen Dinamika dan Hayatullah Pasee.

ISBI yang ada di Kota Jantho ini merupakan salah satu perguruan tinggi negeri seni budaya dari tujuh PTN Seni Budaya yang ada di Indonesia. Acara tersebut dibagi dalam dua sesi yang dihadiri oleh banyak peserta dari berbagai kalangan, terutama yang tertarik pada literasi.

The post Deklarasi Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter ISBI Aceh: Sejarah Baru Literasi di Kampus Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.