BudayaAceh Archives - Institut Seni Budaya Indonesia Aceh https://isbiaceh.ac.id/tag/budayaaceh/ Selamat Datang di Institut Seni Budaya Indonesia Aceh - isbiaceh.ac.id Mon, 06 May 2024 08:14:08 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.5 https://isbiaceh.ac.id/wp-content/uploads/2021/05/Institut_Seni_Budaya_Indonesia_Aceh-50x50.png BudayaAceh Archives - Institut Seni Budaya Indonesia Aceh https://isbiaceh.ac.id/tag/budayaaceh/ 32 32 Kongres Peradaban Aceh 2024 Perkuat Seni Budaya di Era Kecerdasan Buatan https://isbiaceh.ac.id/kongres-peradaban-aceh-2024-perkuat-seni-budaya-di-era-kecerdasan-buatan/ Mon, 06 May 2024 08:12:25 +0000 https://isbiaceh.ac.id/?p=16789 isbiaceh.ac.id –  Kongres Peradaban Aceh (KPA) 2024 yang berlangsung di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh di Jantho, Aceh Besar, pada 6-7 Mei 2024, membahas isu penguatan seni dan budaya. “Isu seni dan budaya menjadi sangat krusial di era kecerdasan buatan,” kata Rektor ISBI Aceh, Prof DR Wildan Abdullah di Jantho, Senin, 6 Mei 2024.… Read More »Kongres Peradaban Aceh 2024 Perkuat Seni Budaya di Era Kecerdasan Buatan

The post Kongres Peradaban Aceh 2024 Perkuat Seni Budaya di Era Kecerdasan Buatan appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
isbiaceh.ac.id –  Kongres Peradaban Aceh (KPA) 2024 yang berlangsung di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh di Jantho, Aceh Besar, pada 6-7 Mei 2024, membahas isu penguatan seni dan budaya.

“Isu seni dan budaya menjadi sangat krusial di era kecerdasan buatan,” kata Rektor ISBI Aceh, Prof DR Wildan Abdullah di Jantho, Senin, 6 Mei 2024.

Kongres ini mengusung tema Penguatan Seni dan Budaya di Era Kecerdasan Artifisial.

Menurut Wildan, dunia digital dan kecerdasan buatan seperti mata pisau yang bisa menjadi alat untuk mendukung kesenian dan kebudayaan, tapi jika salah digunakan bisa menjadi mesin pembunuh kreativitas.

“Kecerdasan buatan kini bisa menjadi pencipta karya seni. Ini adalah tantangan bagi seniman dan budayawan,” tutur salah satu ahli bahasa Aceh itu.

Seniman dan pegiat kebudayaan, Wildan menambahkan, tidak boleh apatis terhadap perubahan yang begitu dahsyat itu, melainkan perlu siap dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

“Jika tidak menyesuaikan diri, seniman dan budayawan akan ditinggalkan oleh perubahan,” ujar Wildan.

Kekuatan karya seni ciptaan seniman adalah olahan kreativitas. Wildan mengatakan, dengan kreativitaslah seniman bisa melampaui robot-robot cerdas dan mesin pintar.

“Seniman perlu lebih kuat dan intensif melakukan ekplorasi ide dan gagasan demi menciptakan kebaruan dalam karya-karyanya. Kebaruan itulah yang akan selalu menjadi nilai lebih.”

KPA 2024 akan diperkuat dengan konferensi internasional dengan pembicara dari dalam dan luar negeri, antara lain, DR Restu Gunawan (Direktur Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan),  Komjen Pol.(Purn.) Prof. H. Iza Fadri  (Duta Besar Mnyanmar 2018-2023), dan Dr. Saparudin Barus, ST, MM  (Pusat Sejarah Tentara Nasional Indonesia).

Ada pula Dr. James Bennett  (Museum & Seni Northern Territory, Australia),  Dr. Roostum Vansu  (Universitas Srinakhairinwirot, Thailand),  Dr. Muqtedar Khan (Universitas Delaware, Amerika Serikat), dan Prof. Dr. Khairul Azril Ismail  (National Academy of Arts, Culture, dan Warisan, Malaysia).

Kongres juga dibahani dengan diskusi panel dengan narasumber DR Fachry Ali (cendekiawan), Dr. Mustafa Abubakar (Ketua Diaspora Global Aceh dan mantan Menteri BUMN), Ismail Rasyid (pengusaha nasional asal Aceh), dan Reza Idria dari UIN Ar Raniry Banda Aceh.

Dalam kesempatan itu, ada pula pembacaan pidato almarhum Prof AD Pirous oleh arsitek asal Aceh di Bandung, DR Kamal A Arief.

“Prof AD Piorus sedianya akan menyampaikan pokok-pokok pikiran dalam pidato tentang peradaban Aceh di pembukaan Kongres. Beliau telah pula membuat naskah pidato itu. Namun Tuhan berkehendak lain dan telah memanggilnya belum lama ini,” kata Wildan.

KPA 2024 juga diwarnai dengan kemah seniman, pertunjukan, pameran, dan aneka workshop seni.

“Kegiatan KPA ini kolaborasi dengan insan kampus ISBI, seniman, pemerintah daerah, dan berbagai pihak di Aceh dan luar Aceh,” kata Ketua Panitia KPA 2015, Ichsan, MSn.

Ichsan, yang merupakan dosen ISBI Aceh itu, melanjutkan bahwa kegiatan ini melibatkan sekitar 500 peserta dari berbagai kalangan dan ribuan masyarakat sekitar sebagai penonton pertunjukan yang berlangsung selama tiga malam berturut-turut, 6-7 Mei. Ada pula pasar rakyat yang berlangsung selama acara.

“KPA menjadi ruang bersama untuk menghidupkan kesenian dan aktivitas masyarakat di Aceh Besar, khususnya Jantho, dan memajukan Aceh.”

Kongres Peradaban Aceh kali ini adalah kedua kalinya dan merupakan kelanjutan Kongres Peradaban Aceh pada 2015. KPA diinisiasi oleh sejumlah diaspora Aceh di Jakarta yang berkolaborasi dengan sejumlah tokoh muda di Aceh.

DR Ahmad Farhan Hamid, salah satu inisiator kongres, mengatakan bahwa KPA 2015 menghasilkan rekomendasi  membuat ejaan bahasa Aceh dan bahasa-bahasa lokal lainnya di Aceh. Farhan berharap, rekomendasi  draft tata bahasa Aceh itu bisa dikukuhkan pada KPA 2024 ini.

Menurut Farhan, KPA 2024 merupakan hasil kolaborasi pemikiran dan gagasan dari para penggagas awal seperti dirinya, seniman Fikar W Eda, Mustafa Ismail, dan tokoh-tokoh Aceh dari berbagai bidang seperti Prof Wildan, Prof Mohd Harun, Prof DR Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, Yarmen Dinamika, Al Munzir, Piet Rusdi, dan DR Adli Abdullah.

“Mereka duduk di tim pengarah dan telah memberi warna dan muatan penting kongres kali ini.”

Farhan berharap Kongres 2024 ini menghasilkan rekomendasi strategis untuk memperkuat seni dan budaya Aceh.

“Kami berharap peserta kongres berhasil memetakan berbagai persoalan seni dan budaya dan melahirkan solusi strategis untuk memajukannya,” pungkas Farhan.[]

The post Kongres Peradaban Aceh 2024 Perkuat Seni Budaya di Era Kecerdasan Buatan appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
Pelantikan Pengurus FAMe Chapter ISBI Aceh di Bawah Kepemimpinan Achmad Zaki https://isbiaceh.ac.id/pelantikan-pengurus-fame-chapter-isbi-aceh-di-bawah-kepemimpinan-achmad-zaki/ Sat, 18 Feb 2023 13:26:25 +0000 https://isbiaceh.ac.id/?p=11086 Dalam sebuah upacara pelantikan yang diadakan di Aula Gedung Pertunjukan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh pada Jumat (17/2/2023), Pengurus Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter ISBI Aceh periode 2023-2027 dilantik. Pelantikan dilakukan oleh Wakil Koordinator FAMe, Amiruddin alias Abu Teuming atas nama Koordinator FAMe, Hayatullah Zuboidi MSos. Pengurus FAMe Chapter ISBI Aceh yang baru saja… Read More »Pelantikan Pengurus FAMe Chapter ISBI Aceh di Bawah Kepemimpinan Achmad Zaki

The post Pelantikan Pengurus FAMe Chapter ISBI Aceh di Bawah Kepemimpinan Achmad Zaki appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
Dalam sebuah upacara pelantikan yang diadakan di Aula Gedung Pertunjukan Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh pada Jumat (17/2/2023), Pengurus Forum Aceh Menulis (FAMe) Chapter ISBI Aceh periode 2023-2027 dilantik. Pelantikan dilakukan oleh Wakil Koordinator FAMe, Amiruddin alias Abu Teuming atas nama Koordinator FAMe, Hayatullah Zuboidi MSos. Pengurus FAMe Chapter ISBI Aceh yang baru saja dilantik ini terdiri dari personel di lingkungan ISBI Aceh, termasuk dosen dan tenaga kependidikan (tendik).

Dalam sambutan singkatnya, Abu Teuming berharap para personel pengurus dapat bekerja penuh pengabdian (dedikatif) dan bertanggung jawab sehingga dari FAMe Chapter ISBI Aceh akan lahir banyak penulis, bahkan editor. Abu Teuming menyarankan agar pelatihan penulisan dijadwalkan secara rutin, minimal satu bulan sekali. Untuk itu, guru-guru FAMe dari Banda Aceh akan didatangkan ke Jantho untuk mengajarkan literasi, jurnalistik, public speaking, fotografi, sastra, dan teknik penulisan buku.

Ketua pengurus harian FAMe Chapter ISBI Aceh yang baru dilantik adalah Achmad Zaki MA, di mana ia akan membawahi lima divisi. Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia akan diketuai oleh Muhammad Naufal Fadhil MArch, Divisi Kepenulisan dan Penerbitan akan diketuai oleh Ichsan MSn, Divisi Hubungan Masyarakat akan diketuai oleh Muhammad Tahir MS, Divisi Pengaderan akan diketuai oleh Saniman Andi Kafri MSn, dan Divisi Jaringan dan Media akan diketuai oleh Asrinaldi MSn.

Dalam sambutan perwakilan Rektor ISBI Aceh, Dr. Wildan MPd, Ichsan MSn menyampaikan bahwa pihak ISBI sangat mengapresiasi kehadiran FAMe di kampus tersebut. Terutama, dengan dilantiknya pengurus FAMe Chapter ISBI Aceh yang sudah mengikuti tiga kali pelatihan sebelumnya. Ichsan berharap, pada pelatihan berikutnya, para anggota FAMe Chapter ISBI dapat mempelajari teknik menulis buku dan buku ajar, sebagaimana salah satu materi yang tercantum dalam 78 kurikulum FAMe.

FAMe didirikan pada 16 Agustus 2017 di Banda Aceh dan sekarang telah memiliki 12 cabang di seluruh Aceh dengan anggota sekitar 1.832 orang yang rata-rata sudah mahir menulis. Lebih dari 70 anggota FAMe sudah memenangkan lomba penulisan di tingkat provinsi dan nasional, serta menulis puluhan buku secara individu maupun bersama. Dengan pemilihan pengurus FAMe Chapter ISBI Aceh yang baru ini, diharapkan akan terus membawa peningkatan dan kemajuan dalam dunia penulisan di Aceh.

Ichsan juga berharap agar FAMe Chapter ISBI Aceh dapat aktif berkontribusi dalam menghasilkan karya tulis ilmiah, fiksi, dan nonfiksi, yang bisa dijadikan sebagai referensi bagi masyarakat dan kalangan akademisi.

Di akhir sambutannya, Ichsan mengucapkan selamat kepada pengurus FAMe Chapter ISBI Aceh yang baru dilantik dan berharap dapat terus memperluas jaringan dan kontribusinya dalam dunia tulis-menulis di Aceh.

Ketua FAMe Chapter ISBI Aceh, Achmad Zaki, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan padanya dan rekan-rekan pengurus yang baru dilantik. Ia berjanji akan bekerja keras untuk mengembangkan literasi dan menghasilkan karya tulis yang bermanfaat bagi masyarakat dan bangsa.

Zaki juga mengucapkan terima kasih kepada Wakil Koordinator FAMe dan Pembina FAMe atas saran dan dukungannya dalam pengembangan FAMe Chapter ISBI Aceh.

Dalam rapat pengurus pertama yang dilaksanakan usai pelantikan, pengurus FAMe Chapter ISBI Aceh menyusun rencana kerja untuk periode 2023-2027. Salah satu program kerja yang akan dijalankan adalah mengadakan kegiatan pelatihan penulisan setiap bulan, bekerja sama dengan guru-guru FAMe dari Banda Aceh.

Program-program lain yang akan dilaksanakan adalah penerbitan antologi tulisan anggota FAMe Chapter ISBI Aceh, penulisan buku ajar dan buku referensi bagi masyarakat dan kalangan akademisi, serta penyelenggaraan lomba penulisan dan kegiatan lain yang dapat memotivasi dan meningkatkan kualitas tulis-menulis anggota FAMe.

Dengan pengurus yang baru dilantik dan program kerja yang telah disusun, FAMe Chapter ISBI Aceh diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang nyata dalam pengembangan dunia tulis-menulis di Aceh.

The post Pelantikan Pengurus FAMe Chapter ISBI Aceh di Bawah Kepemimpinan Achmad Zaki appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>