Aceh Besar Archives - Institut Seni Budaya Indonesia Aceh https://isbiaceh.ac.id/tag/aceh-besar/ Selamat Datang di Institut Seni Budaya Indonesia Aceh - isbiaceh.ac.id Wed, 03 Jul 2024 03:09:36 +0000 en-US hourly 1 https://wordpress.org/?v=6.4.5 https://isbiaceh.ac.id/wp-content/uploads/2021/05/Institut_Seni_Budaya_Indonesia_Aceh-50x50.png Aceh Besar Archives - Institut Seni Budaya Indonesia Aceh https://isbiaceh.ac.id/tag/aceh-besar/ 32 32 Wakili Pj Gubernur Aceh Kadisdik Aceh Buka Peksimida XVI di ISBI Aceh https://isbiaceh.ac.id/wakili-pj-gubernur-aceh-kadisdik-aceh-buka-peksimida-xvi-di-isbi-aceh/ Wed, 03 Jul 2024 03:09:36 +0000 https://isbiaceh.ac.id/?p=17026 JANTHO,isbiaceh.ac.id – Pj Gubernur Aceh yang diwakili Kadisdik Aceh, Marthunis ST DEA membuka Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) XVI di ISBI Aceh, Senin 24 Juni 2024. Martunis ST DEA membacakan amanat tertulis Pj Gubernur Aceh yang menekankan bahwa pentingnya seni dan budaya sebagai identitas bangsa yang harus dilestarikan dan dikembangkan. Pemerintah Aceh, berkomitmen mendukung pengembangan seni… Read More »Wakili Pj Gubernur Aceh Kadisdik Aceh Buka Peksimida XVI di ISBI Aceh

The post Wakili Pj Gubernur Aceh Kadisdik Aceh Buka Peksimida XVI di ISBI Aceh appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
JANTHO,isbiaceh.ac.id – Pj Gubernur Aceh yang diwakili Kadisdik Aceh, Marthunis ST DEA membuka Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) XVI di ISBI Aceh, Senin 24 Juni 2024.

Martunis ST DEA membacakan amanat tertulis Pj Gubernur Aceh yang menekankan bahwa pentingnya seni dan budaya sebagai identitas bangsa yang harus dilestarikan dan dikembangkan.

Pemerintah Aceh, berkomitmen mendukung pengembangan seni dan budaya melalui peningkatan kualitas pendidikan seni, menciptakan iklim kondusif bagi seniman, dan melaksanakan berbagai program seni budaya.

Menurutnya, kegiatan tersebut juga sangat penting untuk mempromosikan seni dan budaya Aceh, serta mendorong pertumbuhan budaya ekonomi kreatif dan identitas lokal.

Marthunis berharap Peksimida ke-16 ini dapat berjalan lancar, menginspirasi peserta untuk terus berkarya, dan melahirkan seniman muda berbakat yang dapat mengharumkan nama Aceh di kancah nasional dan internasional.

“Seni dan budaya adalah identitas bangsa yang harus dilestarikan dan dikembangkan,” tegasnya, seraya mengajak semua pihak untuk mendukung kelancaran dan kesuksesan Peksimida ke-16.

Sekda Aceh Besar, Drs Sulaimi MSi mewakili pj Bupati Aceh Besar menyampaikan apresiasi kepada Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh sebagai pelaksana kegiatan.

“Semoga ISBI Aceh menjadi pionir dalam memajukan seni budaya Aceh,” ucapnya. Acara ini tidak hanya sebagai ajang silaturrahmi insan seni dan budaya, tetapi juga sebagai upaya memajukan seni budaya di Kota Jantho.

“Kita berharap event ini menjadi tonggak dalam memajukan seni budaya di Kota Jantho,” katanya.

Dukungan penuh diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar untuk kesuksesan Peksimida Aceh. “Semoga acara ini berjalan lancar sesuai dengan tema ‘Merdeka Berprestasi, Talenta Seni Menginspirasi’,” tambahnya.

Ketua Badan Pembina Seni Mahasiswa Indonesia (BPMI) Aceh, Prof Dr Mustanir MSc menyoroti peran seni dalam menyampaikan pesan sosial dan dakwah secara efektif, serta menekankan pentingnya logika, estetika, dan etika dalam kehidupan. Ia juga menyambut baik inisiatif pemerintah melalui Badan Pengembangan Talenta Indonesia yang membantu mengembangkan bakat mahasiswa sejak dini.

“Harapannya ke depan, saat mencari pekerjaan, pihak terkait bisa dengan mudah mengontak talenta yang ada di manajemen talenta Indonesia,” sebutnya.

Rektor ISBI Aceh Prof Dr Wildan MPd, berterima kasih kepada pengurus BPSMI Aceh atas dukungannya sehingga ISBI Aceh dapat menjadi tuan rumah Peksimida tahun ini.

Meskipun infrastruktur ISBI Aceh belum memadai, semangat dan optimisme tinggi untuk menyukseskan acara ini.

Rektor juga mengapresiasi partisipasi semua perguruan tinggi yang hadir serta dedikasi panitia, dosen, tenaga akademik, dan mahasiswa.

“Sebagai kampus seni, kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan berkesenian peserta, serta mendorong mahasiswa mengembangkan kreativitas dan meraih prestasi,” ungkapnya.

Pembukaan Peksimida tersebut dilakukan dengan penabuhan rapai bersama-sama yang di pimpin oleh Kadis Pendidikan Aceh Martunis ST DEA mewakili Pj Gubernur Aceh Bustami Hamzah, dan didampingi oleh Sekda Aceh Besar Drs Sulaimi MSi, Rektor ISBI Aceh Prof Dr Wildan MPd, Ketua BPSMI Aceh Prof Dr Mustanir MSc, serta beberapa pejabat penting lainnya.

Sebelumnya, Prof Dr Mustanir MSc juga mengambil sumpah profesionalisme terhadap 48 dewan juri yang akan menilai 16 tangkai perlombaan yang akan diikuti oleh 530 peserta yang terdiri dari mahasiswa di 18 perguruan tinggi di Aceh.

Panitia pelaksana, Dr Dra Ratri Candrasari M.Pd  menyebutkan 18 kampus yang ikut Peksimida yaitu ISBI Aceh, USK, Universitas Teuku Umar, Samudera, Malikussaleh, USM, Bumi Persada, Al Muslim, Muhammadiyah Mahakarya Aceh, Bina Bangsa Getsempena, Muhammadiyah, Sains Cut Nyak Dhien, Islam Kebangsaan Indonesia, Abulyatama, Ubudiyah Indonesia, Jabal Gafur, Politeknik Indonesia Venezuela, Sekolah Tinggi Ilmu Hukum, dan Univ Muhammadiyah Takengon.[*]

The post Wakili Pj Gubernur Aceh Kadisdik Aceh Buka Peksimida XVI di ISBI Aceh appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
Dibuka Sekda Aceh Besar, ISBI Aceh Gelar Kenduri Aceh Rayeuk di Kota Jantho https://isbiaceh.ac.id/dibuka-sekda-aceh-besar-isbi-aceh-gelar-kenduri-aceh-rayeuk-di-kota-jantho/ Wed, 15 May 2024 02:58:44 +0000 https://isbiaceh.ac.id/?p=16887 Kota Jantho, isbiaceh.ac.id –  Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Aceh Besar Drs Sulaimi MSi mewakili Penjabat (Pj) Bupati Muhammad Iswanto SSTP MSi, membuka kegiatan “Kenduri Aceh Rayeuk” yang digelar Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, di Jantho Panorama Park (JPP), Aceh Besar, Selasa (14/5/2024). Kegiatan yang dibuka secara simbolis dengan mengaduk kuah beulangoeng tersebut, turut diwarnai dengan… Read More »Dibuka Sekda Aceh Besar, ISBI Aceh Gelar Kenduri Aceh Rayeuk di Kota Jantho

The post Dibuka Sekda Aceh Besar, ISBI Aceh Gelar Kenduri Aceh Rayeuk di Kota Jantho appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
Kota Jantho, isbiaceh.ac.id –  Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Aceh Besar Drs Sulaimi MSi mewakili Penjabat (Pj) Bupati Muhammad Iswanto SSTP MSi, membuka kegiatan “Kenduri Aceh Rayeuk” yang digelar Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh, di Jantho Panorama Park (JPP), Aceh Besar, Selasa (14/5/2024).

Kegiatan yang dibuka secara simbolis dengan mengaduk kuah beulangoeng tersebut, turut diwarnai dengan penyerahan plakat kepada Sekda Aceh Besar, aneka penampilan kesenian, dari tarian adat, seumapa, hingga menyuguhkan tarian baru, yakni Tari Seni Kenduri Aceh Rayeuk yang terinspirasi dari aktivitas masyarakat Aceh Besar khususnya dalam melakukan perhelatan kenduri.

Pada kesempatan itu, Sekda Aceh Besar Drs Sulaimi MSi, menyampaikan terima kasih kepada jajaran Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia yang telah mendukung dan memverifikasi kegiatan tersebut.

Menurutnya, Aceh Besar memiliki banyak khazanah budaya yang belum sempat dipublikasikan, dan kegiatan seperti ini memberikan ruang kepada masyarakat untuk melihat dan mengetahui kekayaan budaya Aceh Besar yang sesungguhnya. “Kegiatan ini merupakan salah satu langkah dan upaya dalam rangka menjaga keberlangsungan tradisi budaya di Kabupaten Aceh Besar,” ucapnya.

Selain itu, apresiasi juga diberikan kepada ISBI Aceh yang telah melaksanakan Kongres Peradaban Aceh 2 beberapa hari yang lalu, yang berhasil mengangkat dan mempromosikan Kota Jantho di mata dunia internasional dan nasional. “Kami berharap kegiatan ini terus dapat dijalankan dan Pemerintah Kabupaten Aceh Besar akan selalu mendukungnya,” tutupnya.

Sebelumnya, Ketua Pelaksana Prasika Dewi Nugra SSn MSn yang juga dosen Seni Tari dari ISBI Aceh menyebutkan, kegiatan tersebut diprakarsai dari Dana Indonesiana 2023, yang dilaksanakan pada tahun 2024. Kegiatan tersebut bertujuan mengelola ekspresi budaya sebagai wadah kreativitas seni berkelanjutan di Kabupaten Aceh Besar.

“Kenduri Aceh Rayeuk mengangkat potensi alam dan ekspresi budaya sebagai media pelestarian dan kreativitas seni. Kegiatan ini mencakup pertunjukan yang memvisualisasikan aktivitas kenduri seperti memasak, menyajikan, berdoa, dan makan bersama,” ujar Prasika.

Sebagai informasi lainnya, beberapa warisan budaya tak benda (WBTB) yang ditampilkan termasuk Kuah Beulangoeng dan Keumamah (diakui 2018), Sie reuboh (diakui 2022), Likok Pulo (diakui 2016), dan Hikayat Aceh (UNESCO Memory of the World 2023).

Acara ini juga menyajikan pameran lukisan, karya instalasi, dan penataan artistik ruang publik di Jantho Panorama Park. Kenduri Aceh Rayeuk tersebut diharapkan dapat menstimulasi aktivitas seni berkelanjutan dan menjadikan Kota Jantho sebagai kota wisata seni edukatif di Aceh.

Acara ini mengedepankan kolaborasi dan partisipasi aktif pelaku seni dan masyarakat untuk membangun ekosistem kebudayaan, serta melestarikan dan mengembangkan budaya Aceh.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Aceh Besar Bahrul Jamil SSos MSi, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Kasatpol PP dan WH) Aceh Besar Muhajir SSTP MPA, para pejabat lainnya di lingkungan Pemkab Aceh Besar, Ketua Dewan Kesenian Aceh (DKA) T Afifuddin MSn, Ketua DKA Aceh Besar Mariadi ST MM, serta instansi vertikal lainnya.(*)

The post Dibuka Sekda Aceh Besar, ISBI Aceh Gelar Kenduri Aceh Rayeuk di Kota Jantho appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
Kemdikbudristek Nyatakan Aceh sebagai Pintu Gerbang Peradaban Inklusif https://isbiaceh.ac.id/kemdikbudristek-nyatakan-aceh-sebagai-pintu-gerbang-peradaban-inklusif/ Wed, 08 May 2024 03:17:26 +0000 https://isbiaceh.ac.id/?p=16805 BANDA ACEH, isbiaceh.ac.id – Direktur Pembinaan Tenaga dan Kelembagaan Kebudayaan Kemdikbudristek, Dr Restu Gunawan, menyatakan Aceh adalah pintu gerbang masuknya peradaban yang inklusif. Aceh sudah terbuka sejak dulu. “Dan itu harus dilanjutkan,” kata Restu Gunawan ketika berbicara sebagai ‘keynote speaker’ International Conference of Aceh Civilization atau Kongres Peradaban Aceh (KPA) 2024 di Meuligoe Bupati Aceh Besar di Kota… Read More »Kemdikbudristek Nyatakan Aceh sebagai Pintu Gerbang Peradaban Inklusif

The post Kemdikbudristek Nyatakan Aceh sebagai Pintu Gerbang Peradaban Inklusif appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
BANDA ACEH, isbiaceh.ac.id – Direktur Pembinaan Tenaga dan Kelembagaan Kebudayaan Kemdikbudristek, Dr Restu Gunawan, menyatakan Aceh adalah pintu gerbang masuknya peradaban yang inklusif.

Aceh sudah terbuka sejak dulu. “Dan itu harus dilanjutkan,” kata Restu Gunawan ketika berbicara sebagai ‘keynote speaker’ International Conference of Aceh Civilization atau Kongres Peradaban Aceh (KPA) 2024 di Meuligoe Bupati Aceh Besar di Kota Jantho, Senin (6/5/2024) pagi.

Keterbukaan Aceh karena posisinya berada dalam jalur pelayaran yang dilalui pedagang dan pendakwah dari berbagai negeri.

Menurut Restu Gunawan, literasi Aceh sudah cukup maju sejak dulu. Namun, pertanyaannya adalah mau dikemanakan semua yang sudah dicapai Aceh pada masa lalu itu di masa akan datang. “Mau diapakan semua ini?”

Ia lalu menyebutkan sejumlah program di Kemdikbudristek yang bisa diikuti oleh generasi muda Aceh, seperti Program Desa Pemajuan Kebudayaan.

“Desa Pemajuan Kebudayaan bisa mendorong meningkatkan indeks pembangunan kebudayaan yang di Aceh masih rendah dari rata-rata nasional,” ujar Restu.

Selain itu, ada pula program pemberian beasiswa untuk kebudayaan melalui Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Satu hal lagi, ia mengingatkan, untuk urusan kebudayaan masyarakat dan semua pemangku kepentingan harus bersifat ofensif.

Ia melanjutkan, ofensif dimaksud dilakukan dalam bentuk aksi, umpamanya kalau ke luar negeri tampilkan seni dan kuliner dari Aceh dan ceritakan ihwal karya dan kuliner itu kepada publik luar.

“Bukan menampilkan di kalangan orang Aceh sendiri, kalau itu nostalgia saja namanya.”

Kongres Peradaban Aceh (KPA) 2024 berlangsung di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh di Jantho, Aceh Besar, 6-7 Mei 2024, membahas isu penguatan seni dan budaya.

“Isu seni dan budaya menjadi sangat krusial di era kecerdasan buatan,” kata Rektor ISBI Aceh, Prof Dr Wildan Abdullah MPd di Kota Jantho, Senin (6/5/2024).

Kongres ini mengusung tema Pemerkasaan Seni dan Budaya di Era Kecerdasan Artifisial. KPA 2024 diperkuat dengan konferensi internasional dengan pembicara dari dalam dan luar negeri, antara lain, Dr Restu Gunawan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Komjen Pol (Purn.) Prof H Iza Fadri  (Duta Besar Mnyanmar 2018-2023), dan Dr Saparudin Barus ST, MM  (Pusat Sejarah Tentara Nasional Indonesia).

Ada pula Dr James Bennett  (Museum dan Seni Northern Territory, Australia),  Dr Roostum Vansu  (Universitas Srinakhairinwirot, Thailand),  Dr Muqtedar Khan (Universitas Delaware, Amerika Serikat), dan Prof Dr Khairul Azril Ismail  (National Academy of Arts, Culture, dan Warisan, Malaysia).

Kongres juga dibahani dengan diskusi panel dengan narasumber Dr Fachry Ali (cendekiawan asal Aceh), Dr Mustafa Abubakar MSi (Ketua Diaspora Global Aceh dan mantan Menteri BUMN), Ismail Rasyid (pengusaha nasional asal Aceh), dan Reza Idria Phd dari UIN Ar-Raniry Banda Aceh.

Dalam kesempatan itu, dibacakan pula pidato Prof AD Pirous oleh arsitek asal Aceh di Bandung, Dr Kamal A Arief.

Kongres Peradaban Aceh 2024 merupakan kongres kedua kalinya dan merupakan kelanjutan Kongres Peradaban Aceh pada 2015.

KPA diinisiasi oleh sejumlah diaspora Aceh di Jakarta yang berkolaborasi dengan sejumlah tokoh muda di Aceh. KPA 2015 dimulai dengan diskusi terpumpun di Jakarta, lalu prakongres dan kongres di Banda Aceh. Kongres diinisiasi oleh diaspora Aceh di Jakarta. (*)

The post Kemdikbudristek Nyatakan Aceh sebagai Pintu Gerbang Peradaban Inklusif appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
Kongres Peradaban Aceh II di ISBI Jantho Dihadiri Sejumlah Budayawan https://isbiaceh.ac.id/kongres-peradaban-aceh-ii-di-isbi-jantho-dihadiri-sejumlah-budayawan/ Mon, 06 May 2024 08:58:11 +0000 https://isbiaceh.ac.id/?p=16793 Jantho, isbiaceh.ac.id – Kongres Peradaban Aceh (KPA) 2024 akan dibuka nanti malam, Senin (6/5/2024) di Lapangan Bungong Jumpa Kota Jantho, Aceh Besar. Kemudian kongres yang melibatkan sekitar 500-an dari berbagai kalangan dan ribuan masyarakat sekitar sebagai penonton, akan berlangsung selama tiga malam berturut-turut. Keterangan ini disampaikan Ketua Panitia Kongres Peradaban Aceh (KPA) II 2024, Ichsan, MSn,… Read More »Kongres Peradaban Aceh II di ISBI Jantho Dihadiri Sejumlah Budayawan

The post Kongres Peradaban Aceh II di ISBI Jantho Dihadiri Sejumlah Budayawan appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
Jantho, isbiaceh.ac.id – Kongres Peradaban Aceh (KPA) 2024 akan dibuka nanti malam, Senin (6/5/2024) di Lapangan Bungong Jumpa Kota Jantho, Aceh Besar.

Kemudian kongres yang melibatkan sekitar 500-an dari berbagai kalangan dan ribuan masyarakat sekitar sebagai penonton, akan berlangsung selama tiga malam berturut-turut.

Keterangan ini disampaikan Ketua Panitia Kongres Peradaban Aceh (KPA) II 2024, Ichsan, MSn, Senin (6/5/2024) di Jantho.

Ichsan menjelaskan, KPA 2024 itu, dirangkai dengan berbagai kegiatan, seperti kemah seniman, pertunjukan, pameran, dan aneka workshop seni.

“Kegiatan KPA ini kolaborasi dengan insan dan kampus ISBI, seniman, pemerintah daerah, dan berbagai pihak di Aceh dan luar Aceh,” ucap Ichsan.

KPA ujar Ichsan, menjadi ruang bersama untuk menghidupkan kesenian dan aktifitas masyarakat di Aceh Besar, khususnya Jantho, dan memajukan Aceh secara umum.

Sementara itu Rektor ISBI Aceh, Prof DR Wildan Abdullah menjelaskan, KPA yang digelar di Kampus ISBI itu, membahas isu penguatan seni dab budaya.

Kongres ini, ulas Rektor, akan mengukuhkan tema “Penguatan Seni dan Budaya di Era Kecerdasan Artifisial.”

Menurut Wildan Abdullah, dunia digital dan kecerdasan buatan seperti mata pisau yang bisa menjadi alat untuk mendukung kesenian dan kebudayaan, tetapi jika salah menggunakannya bisa menjadi mesin pembunuh kreativitas.

“Kecerdasan buatan kini bisa menjadi pencipta karya seni. Ini adalah tantangan bagi seniman dan budayawan,” tegas Wildan.

Seniman dan pegiat kebudayaan, tambah Wildan, tidak boleh apatis terhadap perubahan yang terjadi dan berubah secara dahsyat. Sebagai insan budaya harus siap dan menyesuaikan dengan perubahan tersebut.

Kekuatan karya seni ciptaan seniman adalah olahan kreativitas. Dengan kreativitas seniman bisa melampaui robot-robot cerdas dan mesin pintar.

“Seniman perlu lebih kuat dan intensif melakukan eksplorasi ide dan gagasan demi menciptakan kebaruan dalam karya-karyanya. Kebaruan itulah yang akan selalu menjadi nilai lebih,” kata Wildan.

KPA 2024 akan diperkuat dengan konferensi internasional dengan pembicara dari dalam dan luar negeri, antara lain, DR Restu Gunawan (Direktur Pembinaan Tenaga dan Kelembagaan Kebudayaan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan).

Kemudian, Komjen Pol (Purn.) Prof. H. Iza Fadri (Duta Besar Myanmar 2018-2023), dan Dr. Saparudin Barus, ST, MM (Pusat Sejarah Tentara Nasional Indonesia), Dr. James Bennett (Museum & Seni Northern Territory, Australia), dan Dr. Roostum Vansu (Universitas Srinakhairinwirot, Thailand).

Selain itu tampil pula, Dr. Muqtedar Khan (Universitas Delaware, Amerika Serikat), dan Prof. Dr. Khairul Azril Ismail (National Academy of Arts, Culture, dan Warisan, Malaysia).

Kongres juga dibahani dengan diskusi panel dengan narasumber DR Fachry Ali (cendikiawan), Dr. Mustafa Abubakar (Ketua Diaspora Global Aceh dan mantan Menteri BUMN), Ismail Rasyid (pengusaha nasional asal Aceh), dan Reza Idria dari UIN Ar Raniry Banda Aceh.

Dalam kesempatan itu, ada pembacaan pidato Prof AD Pirous oleh arsitek Aceh di Bandung, DR Kamal A Arief.

Prof AD Pirous seyogianya akan menyampaikan pokok-pokok pikiran dalam pidato tentang peradaban Aceh di pembukaan Kongres. Beliau telah pula membuat naskah pidato itu. Namun Tuhan berkehendak lain Allah SWT telah memanggilnya ke hadiratnya belum lama ini,” kata Wildan.

DR Ahmad Farhan Hamid, salah seorang inisiator dan tim pengarah kongres mengatakan, KPA 2015 berfokus pada penguatan bahasa-bahasa lokal di Aceh.

Salah satu rekomendasinya membuat ejaan bahasa Aceh dan bahasa-bahasa lokal lainnya di Aceh.

“Forum KPA 2015 telah menyelesaikan penyusunan tata bahasa Aceh. Kami berharap draft tata bahasa Aceh itu bisa dikukuhkan pada KPA 2024 ini,” ujar Wakil Ketua MPR RI Periode 2009-2014 tersebut.

Farhan menambahkan banyak isu kesenian dan kebudayaan perlu menjadi perhatian. Salah satu tantangannya adalah teknologi dan kecerdasan buatan.

Oleh sebab itu, sebut Farhan, perlu mempunyai sikap bijak dalam menghadapi kecerdasan artifisial ini, yaitu menggunakan teknologi dan kecerdasan buatan itu untuk memperkuat seni dan budaya Aceh.

Menurut Farhan, KPA 2024 merupakan hasil dari kolaborasi pemikiran dan gagasan dari para penggagas awal seperti dirinya, seniman Fikar W Eda, Mustafa Ismail, dan tokoh-tokoh Aceh dari berbagai bidang seperti Prof Wildan, prof Mohd Harun, Prof DR Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, Yermen Dinamikan, Al Munzir, Piet Rusdi, dan DR Adli Abdullah.

“Mereka duduk di tim pengarah dan telah memberi warna dan muatan penting kongres kali ini,” imbuh Farhan.

Farhan berharap Kongres 2024 ini mengahasilkan rekomendasi strategis untuk memperkuat seni dan budaya Aceh.

“Kami berharap peserta kongres berhasil memetakan berbagai persoalan seni dan budaya dan melahirkan solusi strategis untuk memajukannya,” pungkas Farhan. []

The post Kongres Peradaban Aceh II di ISBI Jantho Dihadiri Sejumlah Budayawan appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
Kongres Peradaban Aceh 2024 Berlangsung di ISBI Jantho Bahas Isu Penguatan Seni dan Budaya https://isbiaceh.ac.id/kongres-peradaban-aceh-2024-berlangsung-di-isbi-jantho-bahas-isu-penguatan-seni-dan-budaya/ Mon, 06 May 2024 07:32:07 +0000 https://isbiaceh.ac.id/?p=16782 BANDA ACEH, isbiaceh.ac.id – Kongres Peradaban Aceh (KPA) 2024 berlangsung di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh di Jantho, Aceh Besar, pada 6-7 Mei 2024. Pada kongres tersebut membahas isu penguatan seni dan budaya. “Isu seni dan budaya menjadi sangat krusial di era kecerdasan buatan,” kata Rektor ISBI Aceh, Prof DR Wildan Abdullah di Jantho, Senin (6/5/2024). Kongres ini mengukuhkan tema Penguatan Seni dan Budaya di Era Kecerdasan… Read More »Kongres Peradaban Aceh 2024 Berlangsung di ISBI Jantho Bahas Isu Penguatan Seni dan Budaya

The post Kongres Peradaban Aceh 2024 Berlangsung di ISBI Jantho Bahas Isu Penguatan Seni dan Budaya appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
BANDA ACEH, isbiaceh.ac.id – Kongres Peradaban Aceh (KPA) 2024 berlangsung di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Aceh di JanthoAceh Besar, pada 6-7 Mei 2024.

Pada kongres tersebut membahas isu penguatan seni dan budaya.

“Isu seni dan budaya menjadi sangat krusial di era kecerdasan buatan,” kata Rektor ISBI Aceh, Prof DR Wildan Abdullah di Jantho, Senin (6/5/2024).

Kongres ini mengukuhkan tema Penguatan Seni dan Budaya di Era Kecerdasan Artifisial.

Menurut Wildan, dunia digital dan kecerdasan buatan seperti mata pisau yang bisa menjadi alat untuk mendukung kesenian dan kebudayaan, tapi jika salah digunakan bisa menjadi mesin pembunuh kreativitas.

“Kecerdasan buatan kini bisa menjadi pencipta karya seni. Ini adalah tantangan bagi seniman dan budayawan,” tutur salah satu ahli bahasa Aceh itu.

Seniman dan pegiat kebudayaan, Wildan menambahkan, tidak boleh apatis terhadap perubahaan yang begitu dahsyat itu, melainkan perlu siap dan menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.

“Jika tidak menyesuaikan diri, seniman dan budayawan akan ditinggalkan oleh perubahan,” ujar Wildan.

Kekuatan karya seni ciptaan seniman adalah olahan kreativitas. Wildan mengatakan, dengan kreativitaslah seniman bisa melampaui robot-robot cerdas dan mesin pintar.

“Seniman perlu lebih kuat dan intensif melakukan ekplorasi ide dan gagasan demi menciptakan kebaruan dalam karya-karyanya. Kebaruan itulah yang akan selalu menjadi nilai lebih,” sebutnya.

KPA 2024 akan diperkuat dengan konferensi internasional dengan pembicara dari dalam dan luar negeri, antara lain, DR Restu Gunawan (Direktur Kesenian Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan).

Komjen Pol (Purn) Prof H Iza Fadri  (Duta Besar Mnyanmar 2018-2023), dan Dr Saparudin Barus, ST, MM  (Pusat Sejarah Tentara Nasional Indonesia).  Ada pula Dr James Bennett  (Museum & Seni Northern Territory, Australia),  Dr Roostum Vansu  (Universitas Srinakhairinwirot, Thailand).

Dr Muqtedar Khan (Universitas Delaware, Amerika Serikat), dan Prof Dr Khairul Azril Ismail  (National Academy of Arts, Culture, dan Warisan, Malaysia).

Kongres juga dibahani dengan diskusi panel dengan narasumber DR Fachry Ali (cendekiawan), Dr Mustafa Abubakar (Ketua Diaspora Global Aceh dan mantan Menteri BUMN).

Ismail Rasyid (pengusaha nasional asal Aceh), dan Reza Idria dari UIN Ar Raniry Banda Aceh. Dalam kesempatan itu, ada pula pembacaan pidato Prof AD Pirous oleh arsitek asal Aceh di Bandung, DR Kamal A Arief.

“Prof AD Piorus sedianya akan menyampaikan pokok-pokok pikiran dalam pidato tentang peradaban Aceh di pembukaan Kongres.

Beliau telah pula membuat naskah pidato itu. Namun Tuhan berkehendak lain dan telah memanggilnya belum lama ini,” kata Wildan.

Turut mewarnai KPA 2024 adalah kemah seniman, pertunjukan, pameran, dan aneka workshop seni.

“Kegiatan KPA ini kolaborasi dengan insan kampus ISBI, seniman, pemerintah daerah, dan berbagai pihak di Aceh dan luar Aceh,” kata Ketua Panitia KPA 2015, Ichsan, MSn.

Ichsan, yang merupakan dosen ISBI Aceh itu, melanjutkan bahwa kegiatan ini melibatkan sekitar 500 peserta dari berbagai kalangan dan ribuan masyarakat sekitar sebagai penonton pertunjukan yang berlangsung selama tiga malam berturut-turut, 6-7 Mei.

Ada pula pasar rakyat yang berlangsung selama acara. “KPA menjadi ruang bersama untuk menghidupkan kesenian dan aktivitas masyarakat di Aceh Besar, khususnya Jantho, dan memajukan Aceh.”

Kongres Peradaban Aceh kali ini adalah kedua kalinya dan merupakan kelanjutan Kongres Peradaban Aceh pada 2015.

KPA diinisiasi oleh sejumlah diaspora Aceh di Jakarta yang berkolaborasi dengan sejumlah tokoh muda di Aceh. KPA 2015 dimulai dengan diskusi terpumpun di Jakarta, lalu prakongres dan kongres di Banda Aceh.

DR Ahmad Farhan Hamid, salah satu inisiator kongres, mengatakan bahwa KPA 2015 berfokus pada penguatan bahasa-bahasa lokal di Aceh.

Salah satu rekomendasinya membuat ejaan bahasa Aceh dan bahasa-bahasa lokal lainnya di Aceh. “Forum KPA 2015 telah menyelesaikan penyusunan tata bahasa Aceh. Kami berharap draft tata bahasa Aceh itu bisa dikukuhkan pada KPA 2024 ini,” ujar Wakil Ketua MPR RI Periode 2009-2014 tersebut.

Farhan menambahkan banyak isu kesenian dan kebudayaan perlu menjadi perhatian. Salah satu tantangannya adalah teknologi dan kecerdasan buatan.

“Kita perlu mempunyai sikap bijak dalam menghadapi kecerdasan artifisial ini. Kita bisa menggunakan teknologi dan kecerdasan buatan itu untuk memperkuat seni dan budaya Aceh,” kata Farhan yang merupakan ketua tim pengarah KPA 2024.

Menurut Farhan, KPA 2024 merupakan hasil kolaborasi pemikiran dan gagasan dari para penggagas awal seperti dirinya, seniman Fikar W Eda, Mustafa Ismail, dan tokoh-tokoh Aceh dari berbagai bidang seperti Prof Wildan, Prof Mohd Harun, Prof DR Kamaruzzaman Bustamam Ahmad, Yarmen Dinamika, Al Munzir, Piet Rusdi, dan DR Adli Abdullah.

“Mereka duduk di tim pengarah dan telah memberi warna dan muatan penting kongres kali ini,” ujarnya.

Farhan berharap Kongres 2024 ini menghasilkan rekomendasi strategis untuk memperkuat seni dan budaya Aceh. “Kami berharap peserta kongres berhasil memetakan berbagai persoalan seni dan budaya dan melahirkan solusi strategis untuk memajukannya,” pungkas Farhan. (*)

The post Kongres Peradaban Aceh 2024 Berlangsung di ISBI Jantho Bahas Isu Penguatan Seni dan Budaya appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
Konferensi Internasional Awali Kongres Peradaban Aceh ke-2 di Jantho https://isbiaceh.ac.id/konferensi-internasional-awali-kongres-peradaban-aceh-ke-2-di-jantho/ Wed, 24 Apr 2024 08:32:22 +0000 https://isbiaceh.ac.id/?p=16674 JAKARTA, isbiaceh.ac.id –  Kongres Peradaban Aceh ke-2 (KPA-2) yang diselenggarakan ISBI Aceh 6- 8 Mei 2024 diawali konferensi internasional, menghadirkan para pembicara  dalam dan luar negeri. “Konferensi Internasional ini dilaksanakan pada hari pertama rangkaian Kongres Peradaban Aceh yang akan berlangsung pada tanggal 6 Mei 2024. Kongres Internasional merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan secara berkesinambungan setiap dua tahun sekali,” kata Rektor ISBI Aceh, Prof Dr Wildan MPd,… Read More »Konferensi Internasional Awali Kongres Peradaban Aceh ke-2 di Jantho

The post Konferensi Internasional Awali Kongres Peradaban Aceh ke-2 di Jantho appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>
JAKARTA, isbiaceh.ac.id –  Kongres Peradaban Aceh ke-2 (KPA-2) yang diselenggarakan ISBI Aceh 6- 8 Mei 2024 diawali konferensi internasional, menghadirkan para pembicara  dalam dan luar negeri.

“Konferensi Internasional ini dilaksanakan pada hari pertama rangkaian Kongres Peradaban Aceh yang akan berlangsung pada tanggal 6 Mei 2024.

Kongres Internasional merupakan kegiatan pertama yang dilaksanakan secara berkesinambungan setiap dua tahun sekali,” kata Rektor ISBI Aceh, Prof Dr Wildan MPd, Minggu (21/4/2024) sesaat sebelum bertolak ke Seoul, Korea Selatan bersama 16 Rektor Perguruan Tinggi Negeri lainnya, mengikuti Program Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi (PKKPT) tahun 2024.

Tema Kongres Internasional ini adalah “Pemberdayaan Seni dan Budaya Aceh dalam Membangun Peradaban Masa Depan” yang mencakup pembahasan mengenai Seni, Budaya, Sosiologi, Politik, Sastra, Sejarah, Linguistik, Sosial Ekonomi, Antropologi, Etnomusikologi, dan Hukum.

Tema ini tentunya sejalan dengan tema utama kongres peradaban Aceh.

Sebagai Pembicara Utama Hilmar Farid, MA, Ph.D. – (Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia),  Prof. Wildan, M.Pd. Rektor ISBI Aceh.

Sementara Pembicara Tamu akan hadir Komjen Pol.(Purn.) Prof. H. Iza Fadri  (Duta Besar Mnyanmar (2018-2023), Dr. Saparudin Barus, ST, MM – (Pusat Sejarah Tentara Nasional Indonesia).

Dr. James Bennett – (Museum & Seni Northern Territory, Australia). Selanjutnya Dr. Roostum Vansu  (Universitas Srinakhairinwirot, Thailand).

Dr. Muqtedar Khan – Universitas Delaware, (Amerika Serikat), Prof. Dr. Khairul Azril Ismail  (National Academy of Arts, Culture , dan Warisan, Malaysia).

Rektor ISBI Aceh juga menyampaikan konferensi ini akan mengadakan sesi panel dengan presentasi makalah, yang akan membuka pengiriman abstrak pada 1 – 30 April 2024.

Konferensi ini juga mengundang peserta dari berbagai wilayah di dunia.

“Konferensi rencananya akan digelar dalam format hybrid sehingga selain peserta dan presenter yang hadir di lokasi juga diundang secara online,” demikian Prof Wildan. (*)

The post Konferensi Internasional Awali Kongres Peradaban Aceh ke-2 di Jantho appeared first on Institut Seni Budaya Indonesia Aceh.

]]>